Bukan Lawan Paling Tangguh, Terungkap Alasan ‘Keji’ Khabib Saat Hajar McGregor

Jumat, 30 Oktober 2020 14:06 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor:
© Stephen McCarthy/Sportsfile via Getty Images
Serangan Khabib Nurmagomedov dengan gaya cekikannya ke Conor McGregor di babak empat UFC 229. Copyright: © Stephen McCarthy/Sportsfile via Getty Images
Serangan Khabib Nurmagomedov dengan gaya cekikannya ke Conor McGregor di babak empat UFC 229.

INDOSPORT.COM – Terdapat sebuah fakta mencengangkan yang terungkap mengenai pertarungan antara Khabib Nurmagomedov vs Conor McGregor di UFC 229.

Khabib berhasil mengalahkan McGregor lewat submission (neck cranck) dalam pertarungan yang berlangsung dalam empat ronde di UFC 229 pada 6 Oktober 2018 lalu.

Banyak yang menilai bahwa McGregor yang saat itu menjadi penantang gelar untuk memperebutkan sabuk juara kelas ringan UFC sebagai lawan terberat Khabib, lantaran berhasil menahannya hingga ronde keempat sebelum akhirnya tap out dan menyerah.

Namun Javier Mendez, selaku pelatih The Eagle mengatakan bahwa Khabib memang sengaja mengulur waktu. Pasalnya, Khabib ingin menghabisi dan memberi pelajaran kepada McGregor, bukan karena alasan The Notorious merupakan lawan yang tangguh.

“Khabib Nurmagomedov suka sedikit menghukum lawannya, ia menghajar dan memukul mereka. Khabib memang sengaja mengulur waktu dan mempermainkan Conor McGregor di UFC 229,” kata Javier Mendez, dilansir dari laman Sportbible.

“Khabib sengaja berdiri bersamanya dan ingin menghukumnya. Bukan berarti duel dalam empat ronde karena ia kesulitan melawan McGregor, justru ia ingin terus menghukumnya, hal yang tak dilakukan Khabib saat melawan Justin Gaethje di UFC 254,” jelasnya.

Khabib memang mengalahkan Justin Gaethje lebih cepat yakni submission di ronde kedua UFC 254 pada 25 Oktober lalu, apalagi Khabib tak ingin melukai hati orangtua Gaethje yang hadir dalam duel superfight tersebut.

Alasan Khabib Nurmagomedov ingin menghukum Conor McGregor saat di UFC 229, ialah karena The Notorious telah bersikap rasis dengan selalu menghina ayahnya, negaranya dan agamanya.