INDOSPORT.COM – Para jagoan UFC yang kini berduel di ajag ONE Championship mengalami kesulitan untuk menunjukkan kedigdayaan mereka, menjadi bukti tak adanya perbedaan kualitas di dua promotor ternama tersebut.
Selama beberapa tahun terakhir, terdapat delapan alumni UFC yang hijrah ke ONE Championship untuk merasakan atmosfer pertarungan di Asia.
Para petarung tersebut ialah Arjan Bhullar, John Lineker, Yoshihiro Akiyama, Yushin Okami, Daichi Abe, Sage Northcutt, Demetrious Johnson, dan Eddie Alvarez.
Dua nama terakhir yakni Demtrious Johnson dan Eddie Alvarez merupakan juara dominan di UFC. Johnson adalah peraih sabuk emas flyweight sebanyak 12 kali, sedangkan Alvarez adalah mantan juara divisi lightweight.
Sementara Northcutt merupakan aset masa depan Amerika karena atlet 25 tahun tersebut memiliki rekor enam kemenangan dari delapan laga di UFC.
Dari delapan nama tersebut, enam atlet pernah menderita kekalahan di ONE (75 persen). Mereka adalah Akiyama, Okami, Abe, Northcutt, Johnson, dan Alvarez. Lima diantaranya (63 persen) bahkan kalah lewat penyelesaian (KO/TKO ataupun kuncian).
Dua nama lain, Bhullar dan Lineker, masih tak terkalahkan di ONE Championship, dan bahkan semakin dekat untuk menantang juara bertahan di divisi masing-masing.
Bhullar telah mengalahkan atlet heavyweight asal Italia Mauro Cerilli dalam debutnya di Tokyo, Jepang, pada 2019 silam. Sedangkan Lineker baru saja mengalahkan mantan pemegang sabuk emas bantamweight, Kevin Belingon.
Hal ini seolah membuktikan tak ada jurang pembeda antara petarung UFC dan ONE. Johnson misalnya, yang digadang-gadang sebagai salah satu atlet MMA terbaik sepanjang masa (GOAT), mengalami TKO dari Adriano Moraes dalam laga perebutan sabuk emas flyweight awal bulan ini di ONE on TNT I.