Charles Oliveira, Anak Tukang Sayur yang Jadi Juara UFC
Sabuk juara yang diperoleh Charles Oliveira usai menumbangkan Chandler jadi pencapaian tertinggi bagi dirinya. Tak ayal kemenangan ini membuatnya sangat emosional, karena gelar ini adalah mimpinya sejak lama.
"Banyak yang berkecamuk di pikiran saya. Emosi ini meledak. Saya datang ke sini dengan perjuangan luar biasa, begitu keras perjuangannya, jika diingat-ingat semua berjalan begitu sulit," kata Oliveira dalam konferensi pers usai laga.
Charles Oliveira lahir dan besar di kawasan kumuh Guaruja, Sao Paulo, Brasil. Bagi anak kecil, lingkungan tersebut kurang ramah karena sangat keras.
Tak heran jika banyak penduduk asli situ yang sering mengajaknya menjadi gengster, perampok, pencopet dan masih banyak pekerjaan kotor lainnya.
Namun orang tua Charles selalu menerapkan prinsip kebaikan dalam hidupnya dengan kerja keras dan taat agama.
Sejak masih kecil, Oliveira terpaksa membantu orang tuanya berjualan sayur dan salad di pinggir jalan. Hingga pada usia 12 tahun, Oliveira ditawari untuk bisa berlatih di akademi Brazilian Jiu-Jitsu lokal.
Ilmu beladiri itulah yang menjadi dasar bagi dirinya terjuun sebagai petarung MMA. Tak ayal, dirinya lihai dalam mengunci lawan dan bermain dalam ground and pound. Malah, Oliveira tercatat sebagai petarung UFC yang punya rekor kemenangan terbanyak lewat submission, sebanyak 14 kali.
Kariernya di UFC bisa dibilang cukup mentereng. Petarung berusia 31 tahun itu mempunyai rekor kemenangan 19 kali, 8 kali kalah dan sekali no contest.
Oliveira biasanya menghuni papan tengah dalam peringkat kelas ringan. Di tahun 2018, barulah Dewi Fortuna berpihak kepadanya.
Delapan kemenangan beruntun mampu diraih Oliveira. Bahkan di pertarungan terakhirnya, dia mampu menghempaskan Tony Ferguson.
Kemenangan itu membawanya naik kelas, dan dijagokan sebagai penantang Michael Chandler untuk memperebutkan sabuk emas kelas ringan UFC. Charles Oliveira mampu menumpaskan laga dengan penuh drama.
Sempat kewalahan di ronde pertama, Oliveira mampu bangkit di ronde kedua dan memenangi laga. Akhirnya setelah 3.940 hari dan 28 pertarungan, sabuk emas bisa disematkan di perutnya.