Kisah Pilu Adriano Moraes, Juara Dunia MMA yang ‘Dipungut’ dari Panti Asuhan
Sejak itu, Adriano Moraes memilih untuk menjadi seniman bela diri dan meraih berbagai gelar BJJ. Puncaknya, ia menjuarai NAGA No-Gi Pro Division pada 2014. Berselang satu tahun, ia menerima sabuk hitam yang menandai tingkatan tertinggi dalam olahraga ini.
Setelah meraih kesuksesan dalam disiplin yang disebut “the gentle art” itu, Adriano Moraes melanjutkan jejak langkah beberapa rekan satu timnya dan mencoba arena MMA.
Atlet Brasil itu menjalani debut profesionalnya dalam MMA pada 2011. Selama tiga tahun berikutnya, ia memenangi 12 dari 13 laga serta merebut gelar kejuaraan di Brasil.
Ia meraih puncak karier dengan mengalahkan Geje Eustaquio pada September 2014 untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight perdana.
“Seni bela diri mengubah kehidupan saya menjadi lebih baik. Hal itu mengubah pemikiran saya, mengubah segalanya dalam hidup saya, dan menjadi sangat penting,” kata Moraes.
“Inilah usaha saya, inilah gaya hidup saya, inilah pekerjaan saya, dan seni bela diri adalah segalanya bagi saya. Saya mencintai apa yang saya lakukan," tambahnya.
Setelah berhasil mempertahankan gelar pada Maret 2015, “Mikinho” kehilangan sabuk dari Kairat Akhmetov, atlet Kazakhstan yang kala itu tak terkalahkan. Saat itu, Adriano sempat terpuruk dan merasa mimpinya berakhir.
Pada awal 2016, ia pindah dari Brasil ke Florida demi berlatih di American Top Team. Ia mampu bangkit yang ditandai oleh kemenangan atas Eugene Toquero. Ia lanjut menang submission atas Tilek Batyrov via rear-naked choke dan merebut gelar Juara Dunia Interim ONE Flyweight.
Saat itu, Akhmetov cedera dan tak dapat berlaga selama dua tahun. Keduanya pun bertemu, dan laga penyatuan gelar itu terjadi pada Agustus 2017 di ajang ONE: KINGS & CONQUERORS di Makau.
Pria yang dulu ditelantarkan di jalanan Brasil kini berhasil merebut kembali gelar Juara Dunia ONE Flyweight sekaligus memutus rekor 23 pertandingan tak terkalahkan milik sang lawan.
“Kisah hidup saya akan memperlihatkan dan mengajarkan tiap remaja bahwa saat mereka tak tahu apa yang harus mereka lakukan ketika impian mereka hilang, Tuhan memiliki jalan bagi kalian. Tuhan memiliki sebuah kesempatan lainnya," ujar Moraes.