Kisah Inspiratif Rodtang Jitmuangnon, Si Petarung Manusia Besi yang Terjang Kemiskinan dan Kanker
Tentunya di balik rahang besi Rodtang Jitmuangnon, terdapat ribuan jam latihan yang telah ia lalui serta ratusan kilometer yang ia tempuh dari satu arena laga ke arena lainnya.
Setelah remaja dan usai menjalani debut Muay Thai enam tahun yang lalu, Rodtang merantau ke Bangkok untuk menjajal kompetisi yang lebih tinggi. Di ibu kota Thailand tersebut, ia berlatih di sasana ternama Jitmuangnon yang kini ia sematkan sebagai namanya.
Karier Rodtang terus berkembang hingga dilirik ONE Championship. Yang awalnya bocah miskin, kini namanya semakin dikenal dunia.
Namun, berita duka mulai menghampiri. Pada 2018, Huan, salah satu pelatihnya, meninggal dunia karena serangan jantung. Setahun berselang, sang ayah didiagnosis menderita kanker stadium 3.
Pada 2020, jelang berlaga melawan Jonathan Haggerty, Rodtang mengajak kedua orang tuanya untuk menyaksikan langsung ia berlaga demi memberi mereka secercah kebahagiaan serta gambaran tentang perjuangan yang ia jalani.
Sang ayah perlahan sembuh, dan meski harus menjalani berbagai pengobatan, kini kondisinya telah membaik. Pada Juni lalu, Rodtang berhasil memberikan rumah baru bagi orang tuanya.
Pada Mei, Rodtang mendapat bonus senilai 50.000 dolar AS (Rp 733 juta) berkat penampilannya saat mengalahkan Jacob Smith di ONE 157.