INDOSPORT.COM - Petarung kelas welter UFC, Stephen Thompson, mulai mempertanyakan keberadaan Khamzat Chimaev yang terlalu besar untuk bersaing di divisinya tersebut.
Khamzat Chimaev menjelma menjadi sensasi baru untuk jagat pertarungan MMA terutama kompetisi UFC karena kengeriannya dalam bertarung.
Apalagi, kengerian Khamzat Chimaev berlanjut dengan catatan kemenangan miliknya. Selama berkompetisi di UFC, The Borz tercatat berhasil mengoleksi enam kemenangan dan belum pernah sekali pun kalah.
Mengerikannya lagi, Khamzat Chimaev berhasil mengakhiri pertandingan sebelum menyentuh ronde ketiga dalam lima kemenangan terakhirnya.
Cuma satu pertarungan saja di mana Khamzat Chimaev berhasil meraih kemenangan dengan bermain di seluruh ronde, yakni saat menghadapi petarung asal Brasil, Gilbert Burns.
Kendati memiliki rekor yang mengerikan, Khamzat Chimaev sempat mendapatkan sorotan negatif dalam pertarungan terakhirnya saat berjumpa Kevin Holland.
Semula Khamzat Chimaev dijadwalkan bertarung melawan Gangster UFC, Nate Diaz. Namun duel tersebut terpaksa batal karena The Borz gagal memenuhi syarat berat badan untuk bisa tampil di divisi kelas welter.
Masalah ini menjadi sorotan. Presiden UFC, Dana White, bahkan mengindikasikan Khamzat Chimaev bakal tampil di kelas menengah di pertarungan selanjutnya.
Meski terindikasi bakal tampil di kelas menengah, Khamzat Chimaev justru memberikan kejutan dengan bersiap tampil menghadapi petarung yang dikenal dengan ujaran rasialisnya, yakni Colby Covington.
Rencananya pertarungan Khamzat Chimaev vs Colby Covington bakal terhelat awal tahun depan untuk mendampingi pertarungan trilogi Leon Edwards vs Kamaru Usman.