UFC 285: Mengenal Jon Jones, dari Calon Pendeta hingga jadi GOAT MMA
Jon Jones sendiri memang mencintai dunia gulat sejak SMA, dan sempat menjadi juara nasional gulat di Amerika Serikat.
Namun mimpinya sempat terhalang restu karena sang ayah menolaknya dengan tegas keinginannya menjadi petarung, karena lebih menginginkan putranya mengikuti jejaknya sebagai seorang pendeta.
“Saya ingin dia berkhotbah. Saya coba mencegahnya menjadi seorang petarung, dan memintanya untuk menjadi pendeta,” ucap Arthur Jones, dilansir dari Sportskeeda.
Setelah akhirnya bisa menerima cita-cita putranya, sang ayah akhirnya percaya bahwa Jon Jones berkhotbah melalui pertarungannya.
Meski tak mengikuti jejak sang ayah, namun Jones tetap menjadi sosok yang taat dengan kepercayaannya. Dia beberapa kali mengutip ayat Alkitab di media sosialnya.
Tak hanya itu, Jon Jones juga memiliki tato bertuliskan Filipi 4:13 atau Filipi 4 ayat 13 di Alkitab yang berbunyi sebagai berikut:
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” bunyi ayat tersebut.
Tato itu dibuat untuk mengenang saudara perempuannya bernama Carmen yang meninggal pada tahun 2000 karena kanker otak, dan ayat tersebut favorit saudarinya.
Maka akan menarik untuk menyaksikan seorang petarung yang tak jadi mengikuti jejak sang ayah sebagai seorang pendeta.
Apalagi pertarungan antara Jon Jones vs Cyril Gane di UFC 285 menjadi momen comeback Bones usai absen selama tiga tahun.