Terungkap! Ini Penyebab Minimnya Petarung MMA Indonesia di Ajang Internasional
Dalam beberapa tahun terakhir olahraga pertarungan Mix Martial Arts (MMA) mulai diminati oleh masyarakat Indonesia. Terbukti dengan banyaknya tayangan-tayangan pertarungan MMA yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi nasional.
Tidak hanya itu, jumlah petarung-petarung MMA Indonesia pun semakin bertambah dan kini jumlahnya bukan tidak mungkin sudah mencapai ratusan lebih.
Namun, sayangnya meski sudah memiliki jumlah banyak, hanya sedikit saja petarung-petarung Tanah Air yang tampil di pentas internasional. Sekilas memang terlihat mengecewakan, namun rupanya ada alasan tersendiri mengapa hal itu terjadi.
Ardi Bakrie, selaku Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI) menjelaskan, bahwa ternyata ada beberapa petarung-petarung MMA dari Indonesia yang diambil oleh promotor luar negeri.
Namun, ketika bertarung di luar negeri, petarung-petarung asal Indonesia itu dibuat menghadapi partarungan yang dipastikan berakhir dengan kekalahan.
"Jadi, sebenarnya ada petarung-petarung kita ini yang ke luar negeri karena direkrut promotor asing. Namun, di sana mereka diambil untuk kalah. Contoh sederhanya, mereka dihadapkan dengan lawan-lawan yang levelnya tidak sesuai dan di atas mereka," pungkas Ardi saat ditemui awak INDOSPORT kala menyaksikan One Pride MMA di Britama Arena Mahaka Square pada Sabtu (18/03/17) kemarin.
Meski begitu, Ardi tidak menutupi bahwa pihak KOBI memang memiliki keinginan untuk bisa mengirim wakil Indonesia di ajang pertarungan berlevel internasional.
"Tentu saja kami sudah punya rencana seperti itu, tapi itu masih jadi rencana jangka panjang," jelas pria kelahiran 22 April 1979 itu.
Untuk itu, Ardi menerangkan bahwa KOBI ingin terus menggelar ajang pertarungan MMA level nasional yang berkelanjutan, demi menambah pengalaman para petarung-petarung Indonesia sebelum go international.
"Oleh sebab itu kami berusaha untuk terus mengadakan turnamen yang berkesinambungan, sehingga kemampuan para petarung kita semakin baik. Ketika skill-nya sudah terasah, baru kita bisa kirimkan ke turnamen internasional untuk bisa jadi juara," pungkasnya.