Mirip Riko Simanjuntak di Persija, Petarung Ini Bawa Budaya Batak ke Ring MMA
Budaya yang ada di Indonesia memang beragam. Dalam kehidupan sehari-hari, budaya tersebut bahkan masih diterapkan. Termasuk bagi para atlet yang membawa budayanya hingga ke arena bermain.
Selain Riko Simanjuntak, yang selalu membagikan momennya saat bernyanyi lagu asal daerahnya tersebut juga ada petarung MMA yang membawa penari langsung dari Tanah Batak untuk mengiri dirinya memasuki ring One Pride MMA.
Jeka Saragih, petarung MMA asal Medan berhasil mengalahkan lawannya M. Fuad pada Sabtu, (05/05/18) lalu. Berhail menang dalam satu rone dan membuat dirinya merasa tak sia-sia sudah membawa pendukung langsung dari tanah kelahirannya tersebut.
1. Berhasil Menang Satu Ronde
Jeka Asparindo Saragih, petarung asal Medan berhasil mengalahkan M. Fuad hanya dalam tempo satu ronde dalam ring One Pride MMA, Sabtu (05/05/18) di Mahaka Square, Britama Arena, Kelapa Gading.
Awalnya Fuad sempat unggul di menit-menit awal pertandingan, namun Jeka berhasil bangkit kala dirinya berhasil memberikan tendangan dengan kekuatan penuh.
2. Bawa Budaya Riko Simanjuntak
Pemain Persija, Riko Simanjuntak, adalah darah asli keturunan Batak, meski dirinya belum berhasil bermain untuk tim yang membela tanah Batak, PSMS Medan. Riko diboyong Macan Kemayoran dari tim lamanya yang harus degradasi ke Liga 2, Semen Padang FC.
Di Ring MMA, Jeka didukung langsung oleh orang Batak. Ada tiga perempuan, dan tiga laki-laki yang menari dan berpakaian adat Sumatera Utara ini.
“Kita datang langsung dari Batam, kita tinggal di Batam tapi orang Batak. Kebetulan Jeka Saragih ini kan dari tanah Batak, kita ingin menunjukkan bahwa Simalungun ini hebat,' kata Wasden Turmit, salah satu penari yang iringi Jeka Saragih masuk ring MMA, katanya kepada INDOSPORT sesaat sebelum laga (05/05/18).
“Nanti kita menari di depan iringi Jeka memasuki ring MMA. Kita kan sama-sama marga Saragih, Jadi ya kita bangga dengan orang yang sama-sama tinggal di perantauan jadi kita dukung," tambahnya.
“Ini saya pake Ulos Suri-Suri dari Simalungun. Kalo kami kam adat kerajaan, jadi harus memakai pakaian kayak gini,” tutupnya.
3. Bangga dengan Budaya Sendiri
Di akhir pertandingan, saat juri mengumumkan Jeka sebagai pemenangnya ia juga menyampaikan bahwa dirinya bangga dengan budayanya tersebut.
Ia juga memakai topi adat Batak Simalungun dikepalanya ditemani dengan sabuk gelar juara kelas lightweight miliknya yang berhasil dipertahankan.