Olahraga Penuh Kekerasan Tak Jadikan Suporter One Pride MMA Ricuh
INDOSPORT.COM – Permasalahan mengenai kericuhan suporter baru-baru ini menghantui dunia olah raga Indonesia. olah raga yang seharusnya menjadi hiburan kini berubah menjadi ajang unjuk kekuatan basis suporter dalam hal fanatisme.
Tetapi tidak semua olah raga berujung bentrok antar suporter. One Pride MMA adalah olah raga bela diri campuran yang memiliki basis suporter yang bisa menjaga kedamaian ketika petarung favoritnya berlaga di atas oktagon.
Walaupun ada psywar yang timbul dari para petarung sebelum bertanding nampaknya tidak membuat para suporter menjadi buta akan fanatisme.
Para pendukung masing-masing petarung tetapi menjaga kedamaian sebelum dan sesudah pertarungan usai.
Terbukti dari pertandingan Rudy ‘Ahong’ Gunawan melawan Alwin Kincai dimana sebelumnya terjadi psy war antar kedua petarung tersebut.
Psy war antar kedua petarung nampaknya tidak membuat pendukung masing-masing petarung turut dalam fanatisme buta.
Sesudah pertandingan pun masing-masing suporter masih tetap menjaga ketenangan dan kedamaian di venue pertandingan.
Dengan hal ini seharusnya suporter dari seluruh cabang olah raga harusnya bisa mencontoh tindakan yang dilakukan suporter One Pride MMA.
Menurut Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI), Ardi Bakrie, suporter One Pride MMA sudah pintar karena bisa meniru sikap petarung favoritnya yang bertindak sportif dan bisa menghargai satu sama lain.
“Alhamdullilah so far ini ya mereka juga supporter-suporrter sekarang ini sudah sangat pintar dan mereka menghargai satu sama lain,” ujar Ardi Bakrie kepada INDOSPORT.
“Nah sebenarnya apa yang diperlihatkan oleh fighter-fighter ini di atas oktagon mereka kan memang sebelumnya mungkin kadang-kandang kan ada psywar tetapi ketika diatas Oktagon udah selesai pelukan dan lain-lain.” Lanjut Ardi Bakrie
“Nah itu ditiru juga oleh suporter-suporternya. Dan Allhamdulilah so far disini aman-aman saja walaupun kita selalu ada pihak keamanan yang berjaga-jaga,” tutup Ardi Bakrie.
Penulis: Daniel Ramos Putra