Presiden UFC Digugat Terkait Kasus Pemerasan Video Seks
INDOSPORT.COM – Di tengah kerumitan yang terkait dengan gelaran UFC 249 antara Khabib Nurmagomedov vs Tony Ferguson, Presiden UFC Dana White justru mendapatkan masalah baru.
Dilansir MMA Mania, White kini menerima tuntutan yang berasal dari kasus pemerasan seks yang terjadi pada tahun 2015 lalu.
Kasus ini bermula ketika tahun 2015 lalu, ketika sebuah video yang menunjukkan seorang pengusaha terkenal Amerika Serikat melakukan pertemuan rahasia dengan seorang penari kelab dewasa, yang melibatkan adanya hubungan intim.
Kekasih sang penari, Ernesto Joshua Ramos, kemudian memeras pria di video tersebut yang belakangan diketahui sebagai Presiden UFC, Dana White.
Ramos ditangkap FBI atas tuduhan memeras uang 200 ribu dolar (sekitar 3,3 miliar rupiah) yang diserahkan supaya ia tidak menyebarluaskan video tersebut. Dalam persiangan di pengadilan federal, Ramos mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman penjara 366 hari.
Dalam persidangan itu pula, hakim federal mengeluarkan perintah untuk menyembunyikan identitas White sebagai pria dalam video tersebut. Akibatnya, pada kasus itu White kemudian disebut sebagai “warga Las Vegas yang memiliki dua anak kecil” dan “pemilik sebuah bisnis terkenal.”
Menariknya, kini Ramos justru mengajukan gugatan kepada White. Ia menyebut White melanggar kesepakatan untuk membayar dirinya 450 ribu dolar (sekitar 7,5 miliar rupiah) supaya terus merahasiakan nama sang presiden UFC bahkan ketika kasus sudah berakhir.
Kedua pria itu sempat bertemu tiga bulan kemudian, dan Ramos mengklaim White mengingkari kesepakatan yang sudah dibuat dan tidak menawarkan apa pun. Kini Ramos pun mengajukan gugatan atas aksi ingkar janji yang dilakukan White.
Sang presiden UFC pun menyampaikan bantahannya. “Saya baru tahu soal gugatan terhadap saya kemarin," kata White seperti dilansir Las Vegas Review-Journal.
"Orang ini masuk penjara federal karena mencoba memeras saya lebih dari lima tahun lalu. Sekarang dia menyewa pengacara yang juga penjahat terpidana, dan dia mencoba memeras saya lagi untuk 10 juta dolar (sekitar 166 miliar rupiah).”
“Dulu dia tidak mendapat uang dari saya, dan sekarang dia juga tidak akan mendapatkannya. Saya berharap pengadilan menolak gugatan ini, sehingga saya bisa menyingkirkan semua sampah ini selamanya," kata White.