Resmi, ONE Championship Batal Terselenggara Meski Tanpa Penonton
INDOSPORT.COM - CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong, terpaksa membuat pengumuman terkait jadwal penundaan dua pertunjukan di Singapura pada tanggal 17 April dan 24 April mendatang.
Menurutnya, langkah tersebut diambil untuk ikut berpatisipasi mematikan penyebaran virus corona. Terlebih lagi, baru-baru ini pemerintah Singapura telah dengan bijak memerintahkan pembatasan wilayah.
Dilansir dari laman situs berita olahraga MMA Fighting, pemberlakuan aturan itu secara efektif mulai tanggal 7 April dan seterusnya. Mereka yang diizinkan beroperasi hanya layanan-layanan penting seperti penjual makanan, perawatan kesehatan, dan transportasi.
Selain itu, China, Thailand, Singapura, Australia, Rusia, India, Vietnam, Jepang, dan negara Asia lainnya termasuk Indonesia telah menutup perbatasan untuk sementara waktu.
Dengan demikian, Chatri Sityodtong menyayangkan acara pertarungan pada bulan April harus ditunda ke tanggal berikutnya akibat dari pandemi virus corona yang sedang berlangsung.
“Sayangnya, ONE Championship harus menunda acara tertutup, bebas penonton, untuk April karena pembatasan Covid-19 yang baru,” tulis Sityodtong di Facebook.
Sebenarnya ONE Championship ingin tetap mengadakan petarungan MMA tanpa penonton, namun corona memaksa negara-negara di seluruh dunia melalukan pembatasan aktivitas. Perjalanan di luar kebutuhan penting pun benar-benar dibatasi atau bahkan dilarang.
Dengan kondisi seperti tersebut, tampaknya tidak ada alasan pertarungan yang dijadwalkan pada bulan April itu tetap digelar. Demi keselamatan bersama, agenda tersebut terpaksa dihentikan.
Selain itu, dua jadwal kejuaraan berikutnya pada1 Mei dan 8 Mei 2020 kemungkinan juga akan terselenggara secara tertutup di Singapura, tetapi ONE Championship belum membuat keputusan mengenai pertunjukan ini.
Sementara Chatri Sityodtong juga mengajak semua orang bekerja bersama bergandengan tangan bersatu dalam pertarungan melawan virus corona dengan mengikuti peraturan pemerintah masing-masing wilayah.
Selain itu, masyarakat harus benar-benar mempraktikkan jarak sosial, kebersihan yang baik, dan tetap saling berkomunikasi.
Penulis: Aziz Purnomo