x

Shinya Aoki, Petarung Asal Jepang yang Jadi Raja Submission MMA Asia

Rabu, 10 Juni 2020 18:32 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Ivan Reinhard Manurung

INDOSPORT.COM – Jika anda merupakan pecinta olahraga Mixed Martial Arts (MMA), tentunya tak asing dengan sosok Shinya Aoki, yang disebut sebagai Raja Submission di wilayah Asia.

Aoki merupakan salah satu petarung senior yang berlaga di kancah Asia, di mana pria yang kini berusia 37 tahun itu dikenal sebagai petarung yang handal dalam permainan ground game dan sangat menguasai teknik grappling.

Jarang sekali merlihat siapapun yang bisa lolos dari jeratan pertarung yang dijuluki Tobikan Judan tersebut, lantaran sejumlah lawannya kebanyakan tak menyerah dengan sebuah tap out.

Bahkan beberapa kemenangannya ia raih melalui teknik kuncian yang mematikan, hingga akhirnya ia disebut sebagai raja submission Asia. Melansir dari laman BJJ Heroes, berikut biografi singkat Shinya Aoki di dunia MMA:

Baca Juga
Baca Juga

Shinya Aoki merupakan pertarung kelahiran Shizouka, Jepang pada 9 Mei 1983. Seni bela diri pertama yang ia kenal adalah Judo, yang telah ditekuninya sejak masih kecil dan berlanjut hingga sekolah menengah.

Kemudian saat mengeyam pendidikan Universitas Waseda, ia terus mengasah kemampuannya. Namun kemampuannya dalam mengalahkan lawan melalui submission sempat bermasalah karena dianggap bertentang dengan aturan judo kala itu.

Hal ini pun membuatnya mulai tertarik untuk menekuni disiplin lainnya seperti Jiu-Jitsu, Sambo dan gaya bertarung ala Brasil lainnya. Kemudian ia mulai menyeriusi ketertarikannya untuk menjadi atlet MMA lantaran terinspirasi oleh kemenangan Kazushi Sakuraba.

Aoki juga memutuskan untuk bergabung dengan Paraestra Shooto Gym dan dilatih oleh Yuki Nakai, ia berhasil meraih peringkat teratas Shoot wrestling dan sabuk hitam Brasilian Jiu-Jitsu (BJJ), sebelum akhirnya menjajal debutnya di pertarungan profesionalnya

Pada 2003, ia mengawali kariernya dengan debut di promotor Jepang, DEEP dan langsung memenangkan pertarungan dengan singkat menggunakan teknik armbar.

Setelah itu, ia terus meraih kesuksesan dalam kariernya, termasuk menjadi juara di ajang DEEP, Shooto Japan, DREAM, WAMMA ONE Championship, RIZIN dan sejumlah kejuaraan MMA lainnya.

 Aoki juga sempat menjalani kariernya sebagai seorang pegulat yang juga berprestasi di ajang seperti Inoki Genome Federation dan DDT Pro Wrestling.

Baca Juga
Baca Juga

Shinya Aoki memiliki julukan dalam bahasa Jepang ‘Tobikan Judan’ yang berarti Grand Master of Flying Submissions, lantaran memiliki keterampilan submission atau kuncian yang spektakuler.

Ia memiliki gaya bertarung Ground Game, dengan ciri khas selalu menumbangkan lawannya dengan menggunakan beberapa teknik kuncian dengan displin seni bela diri seperti Shooto, judo, dan jiu-jitsu

Melansir dari laman ONE Championship, Aoki juga dianggap sebagai wajah dari Asia di arena pertandingan, dengan rekor kemenangan submission yang luar biasa yang 75 persen dihasilkan dari kuncian.

Sepanjang karir fenomenalnya, legenda divisi lightweight asal Jepang ini telah mengalahkan beberapa nama terbesar di dunia, termasuk Tatsuya Kawajiri, Caol Uno dan Eddie Alvarez.

Ia kini memiliki catatan rekor impresif yakni 44-9-0, di mana 28 kemenangannya ia raih melalui keputusan submission.


1. Petarung MMA yang Kontroversional

Situasi pertandingan antara Shinya Aoki vs Mizuto Hirota.

Shinya Aoki juga dianggap sebagai salah satu petarung MMA kontroversional. Ia kerap mendapatkan kritikan dan hujatan lantaran dianggap melakukan selebrasi yang kurang sopan, serta dianggap kejam lantaran jarang memberikan respect terhadap lawannya yang mengalami cedera.

Hal kontroversi yang pernah dilakukan Aoki ialah mematahkan tulang lawannya, salah satunya ialah saat mengalahkan Kuniyoshi Hironaka dan Keith Wisniewski yang harus rela tangan mengalami patah tulang lantaran mendapatkan serangan teknik waki-gatame dan fly armbar.

Hal yang sama juga harus dialami oleh Mizuto Hitota yang tangannya harus patas karena menolak menyerah saat mendapatkan kuncian hammerlock. Usai pertandingan berakhir, Aoki memberikan ejekan pada Hirota dengan mengacungkan jari tengahnya, sebelum akhirnya meminta maaf.

JepangMixed Martial Arts (MMA)One ChampionshipBerita OlahragaBerita SportBerita MMAShinya Aoki

Berita Terkini