3 Bentuk Perlawanan Khabib Nurmagomedov Saat Agamanya Dihina
INDOSPORT.COM - Salah satu legenda MMA di kompetisi Ultimate Fighting Championship (UFC), Khabib Nurmagomedov, dikenal sebagai sosok yang sangat taat sebagai seorang muslim. Bahkan, dirinya pun lantang membela agama yang ia peluk saat mendapatkan penghinaan dari orang-orang tertentu.
Sekadar informasi, kompetisi UFC yang diikuti oleh Khabib Nurmagomedov merupakan ajang pertarungan seni bela diri paling bergengsi yang diikuti oleh banyak petarung hampir dari seluruh dunia.
Petarung yang memiliki berbagai latar belakang kehidupan pun selalu diterima di turnamen ini, asalkan memiliki kemampuan yang memumpuni untuk bersaing dengan rival Mixed Martial Arts (MMA) kelas dunia lainnya.
Termasuk sejumlah petarung muslim yang terbilang sukses di kompetisi UFC, namun yang paling dikenal ialah jawara asal Rusia, Khabib Nurmagomedov.
Khabib yang saat ini dikenal sebagai petarung terbaik dalam sejarah UFC, ternyata memiliki sosok yang religius di luar oktagon.
Hal itu dapat kita ketahui melalui berbagai macam video maupun foto yang ia unggah di media sosial pribadinya, baik itu Twitter maupun Instagram.
Sebagai seorang muslim yang taat dengan ajaran agama Islam, Khabib kerap membagiakan berbagai postingan yang bernuansa islami, disertai dengan pesan-pesan bijak yang penuh makna.
Namun, layaknya seorang petarung MMA, dirinya pun tidak sungkan untuk memberikan perlawanan kepada siapapun yang berani melukai agamanya dalam bentuk apapun itu.
INDOSPORT pun merangkum beberapa bentuk perlawanan yang dilakukan oleh Khabib Nurmagomedov saat agamanya dilukai dengan cara yang tidak baik.
1. 1. Kecam Presiden Prancis Usai Hina Islam
Khabib Nurmagomedov merasa kecewa sekaligus geram mendengar pernyataan kontroversial yang telah dilontarkan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Emmanuel Macron telah mengeluarkan pernyataan kontroversial yang diniliai menghina agama Islam. Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Macron pada, Kamis (22/10/20) di hadapan anggota dewan, kepala daerah dan perwakilan kelompok masyarakat sipil.
Dilansir dari BBC, Presiden Prancis itu menyampaikan pentingnya mempertahankan nilai-nilai mendasar di negaranya dan juga beberapa pernyataan terkait Islam dan radikalisme.
Emanuel Macron mengeluarkan pernyataan tersebut selang beberapa pekan setelah seorang guru Prancis bernama Samuel Paty tewas dipenggal.
Sebelum tewas, Paty sempat menunjukkan kepada murid-muridnya gambar kartun Nabi Muhammad yang diterbitkan oleh Charlie Hebdo bulan lalu.
Khabib Nurmagomedov menyayangkan sikap Emanuel Macron. Mantan petarung UFC itu kemudian mencurahkan perasaannya dalam sebuah postingan di media sosial Instagram yang diunggah pada, Jumat (30/10/20).
"Semoga Yang Mahakuasa menodai wajah makhluk ini dan semua pengikutnya, yang, dengan slogan kebebasan berbicara, menyinggung perasaan lebih dari satu setengah miliar umat Muslim," tulis Nurmagomedov.
"Semoga Yang Mahakuasa mempermalukan mereka di kehidupan ini, dan di kehidupan selanjutnya. Kami adalah Muslim, kami mencintai Nabi Muhammad (damai dan berkah Allah besertanya) lebih dari ibu kami, ayah, anak-anak, istri dan semua orang lain yang dekat dengan hati kami."
"Percayalah, provokasi ini akan kembali kepada mereka, akhirnya selalu untuk yang takut akan Tuhan. Sungguh, mereka yang mencaci Allah dan Rasul-Nya, mengutuk Allah di dunia ini dan di akhirat akan dipersiapkan siksaan yang memalukan bagi mereka," pungkasnya.
2. Membela dan Mendoakan Muslim Uighur
Salah satu bentuk belas kasih kepada sesama umat muslim yang dilakukan oleh Khabib Nurmagomedov adalah, turut membela dan mendoakan masyarakat muslim Uighur yang kabarnya telah mendapatkan perlakuan tidak patut di China pada bulan Desember 2019 lalu.
Melalui sebuah pesan story di Instagram pribadinya, Khabib menyuarakan pendapatnya di media sosial untuk membela Muslim Uighur.
"Ya Allah, berikanlah kemudahan bagi saudara-saudara Uighur kamu," tulis petarung UFC asal Rusia tersebut.
Pada saat itu, banyak kaum Muslim Uighur yang diduga telah ditahan tanpa proses hukum di sejumlah kamp penjara dengan pengamanan ketat. Meski demikian, China menyangkal telah melakukan hal keji tersebut.
Negara tersebut mengatakan bahwa kaum Muslim Uighur hanya sedang mengikuti pendidikan di 'pusat pelatihan kejuruan' untuk mengatasi ekstremisme keagamaan dengan kekerasan.
3. Menyerang Tim Conor McGregor Usai Ayah dan Agamanya Dihina
Terakhir adalah puncak dari mulai melambungnya nama Khabib Nurmagomedov di ajang UFC. Itu terjadi pada bulan Agustus 2018 silam, tatkala dirinya bertarung melawan Conor McGregor.
Pertandingan itu sendiri sejatinya dimenangkan oleh Khabib melalui submission (cekikan leher) di ronde keempat. Namun tensi tinggi terjadi setelahnya, saat dirinya menyerang seseorang bernama Dillon Danis yang merupakan rekan latih tanding McGregor.
Usai kericuhan itu, Khabib pun buka suara. Di hadapan banyak media, pria yang kini berusia 32 tahun itu meminta maaf atas kericuhan yang terjadi dan mengungkapkan alasan mengapa dirinya menyerang tim McGregor.
"Pertama, saya minta maaf kepada komisi atletik, lalu kepada Las Vegas (tempat terselenggaranya pertarungan). Saya hanyalah seorang manusia biasa. Saya sendiri tidak mengerti kenapa terpikirkan untuk melompati pagar okaton dan melakukan penyerangan," ucapnya dikutip dari Independent.
"Selanjutnya, saya masih bingung mengapa orang-orang terlalu fokus dengan aksi saya kepada timnya (tim McGregor). Padahal, dilihat dari bagaimana dirinya berbicara mengenai agama saya, bicara tentang negara saya, dia bicara tentang ayah saya itu tidaklah pantas," tambahnya.
Apa yang diucapkan oleh Khabib bukanlah tanpa alasan. McGregor sendiri sebelumnya memang dikenal sering menghina ayah Khabib memiliki aroma yang tidak enak, serta menyebut manajer Khabib, Ali Abdelaziz, sebagai teroris.
Di saat bersamaan, Khabib pun mengatakan bahwa dirinya ingin mengubah citra petarung UFC, dengan tidak membawa-bawa agama saat melakukan konferensi pers.
"Ini adalah olahraga tarung, bukan adu mulut. Ini terhormat. Saya pribadi ingin mengubah sudut pandang olahraga ini. Kita tidak bisa berbicara mengenai negara dan agama di sini," tutup Khabib.