Mengintip Strategi Balas Dendam Conor McGregor ke Dustin Poirier
INDOSPORT.COM - Para pecinta olahraga seni bela diri campuran, UFC awal tahun ini dimanjakan dengan duel sengit antara Conor McGregor vs Dustin Poirier di UFC 275 yang berlangsung di Abu Dhabi pada Minggu (24/01/21) lalu.
Conor McGregor yang diunggulkan justru malah takluk dengan KO dari petarung asal Amerika Serikat itu, lewat overhand kiri dan kemudian memukul jatuh ke kanvas dengan pukulan straight kanan.
Tak berdaya untuk lepas dari cengkraman Poirier, membuat McGregor dinyatakan kalah dalam dua menit 32 detik pada ronde kedua oleh wasit Herb Dean.
Wajah Conor Mcgregor juga terlihat nampak kesulitan bernafas dan hidungnya mengeluarkan darah, serta nampak terkejut dengan serangan Dustin Poirier.
Selain itu hasil pertandingan ini juga harus diterima oleh McGregor dengan lapang dada, lantaran laga combecknya berakhir dengan kekalahan.
Sementara untuk Dustin, hasil ini menambah rekor kemenangan miliknya, dengan 26 kemenangan dan enam kekalahan sepanjang kariernya di UFC, sehingga membuat namanya saat ini menempati urutan kedua di peringkat petarung kelas ringan UFC.
Conor McGregor yang pernah memegang dua sabuk juara UFC secara bersamaan memiliki rekor 24 kemenangan dan empat kekalahan. Pria berjuluk The Notorious menempati posisi keenam saat ini.
Selang dua bulan usai pertarungan Conor McGregor vs Dustin Poirier, rumor muncul bahwa keduanya akan segera kembali bertemu di ring octagon untuk ketiga kalinya.
Pertemuan pertama sendiri dimenangkan oleh McGregor di UFC 178 tujuh tahun lalu atau tepatnya pada 27 September 2014.
Dibocorkan pelatih Conor McGregor, John Kavanagh, menyatakan The Notorious sedang mempersiapkan diri demi mewujudkan pertarungan melawan Dustin Poirier.
1. Persiapan Conor McGregor
Meski belum ada kabar kepastian rumor ini, namun Kavanagh membeberkan bahawa anak asuhnya itu sangat ingin membalas kekalahannya di pertemuan kedua.
"Dia dalam semangat yang bagus. Dia mencari kesempatan, saya harap kami bisa melakukan rematch pada musim panas. Saya tidak yakin, saya tidak ikut serta di dalam manajemen tetapi kami menginginkannya," ucap Kavanagh kepada BT Sport.
Tak ingin terburu-buru untuk menggelar duel ulang antara McGregor vs Poirier, Kavanagh menjelaskan bahwa itu karena ia sedang mencari cara meredam tendangan Porier yang mengarah ke betis secara efektif.
"Kami mencari tahu soal tendangan betis itu, bagaimana menggunakannya dan melindungi dari tendangan itu. Kami cukup yakin kami telah menemukan caranya sekarang. Saya pikir dia terlihat hebat jadi beri kami pertarungan ulang dan kita akan menyaksikannya, saya rasa begitu," tutur Kavanagh.
Selain tekhnik, Kavanagh juga ingin memperbaiki mental McGregor yang kurang fokus terhadap satu laga (memikirkan lawan Manny Pacquiao), sehingga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi performa dan persiapan dirinya melawan Dustin Poirier.
"Kami harus membenahi detail teknis, bukan berarti membenahi semuanya, tetapi membenahi hal kecil, kembali ke pertarungan tidak dengan mental bertinju tetapi dengan mental MMA," terang Kavanagh.
"Conor terkenal dengan pergerakannya. Itu yang ingin kami kembalikan. Kami sudah memulai proses itu. Jadi mungkin akan menyenangkan kembali bertarung di musim panas mungkin di Vegas di depan 20 ribu penonton jika sudah bisa ditonton kembali," tukasnya.