Cetak KO Tercepat di Ajang MMA, Pesumo Asal Jepang Malah Dihujat Netizen
INDOSPORT.COM – Pesumo asal Jepang, Tsuyoshi Sudario malah mendapatkan hujatan dari netizen usai mencetak KO tercepat di ajang Rizin FF 27.
Momen ini terjadi usai Tsuyoshi Sudario mencetak KO tercepat usai menumbangkan lawannya yang berstatus debutan, Kazushi Miyamoto dalam enam detik di ajang MMA, Rizin FF 27 pada akhir pekan lalu.
Sudario memang sudah mendominasi sejak awal. Pada ronde pertama, ia langsung menyerang lawannya dengan pukulan yang membuat lawannya terjatuh.
Kemudian Miyamoto mencoba bangkit namun gagal setelah kembali mendapatkan pukulan hook kanan dari Sudario hingga membuat debutan tersebut kembali terjatuh di ujung ring.
Mendapatkan kesempatan emas, Sudario pun langsung kembali memukul lawannya yang terkapar di atas kanvas, hingga harus dipisahkan oleh wasit.
Hasil ini pun membuat Tsuyoshi Sudario akhirnya memenangkan pertarungan dan mencetak KO tercepat yakni mengalahkan Kazushi Miyamoto hanya dalam 6 detik saja.
1. Kemenangan Tuai Kontroversi
Kemenangan yang diraih oleh Tsuyoshi Sudario pun menuai kontroversi, serta mendapatkan hujatan dan kritik pedas dari penonton yang memintanya untuk didiskualifikasi.
Pasalnya, Sudario dianggap terlalu kejam karena masih terus memukul lawannya yang berusia 42 tahun yang sudah terjatuh dan bahkan tak bisa melakukan perlawanan dan bel berakhirnya pertandingan telah berbunyi.
“Sudario melanggar aturan juga, dia tak belajar dari pengalaman” @MyFightPizza
“Bagaimana bisa dia tak didiskualifikasi?” @MikeVeitch1
“Dia telah memberikan dua pukulan setelah wasit mengintervensi. Tidak bisa diterima. Mungkin dia harus didiskualifikasi? “ @Mel_the_geek
“Dia harus dibanned untuk beberapa waktu” @TheBudoLife
“Ini harus didiskualifikasi. Wasit sudah menghentikan pertarungan dan dia tetap memukul lawannya. Rizin terlihat buruk di sini setelah memberikan pengehargaan kemenangan kepada seseorang yang tak bisa mengontrol diri” @StephCurry510
Hingga saat ini belum ada konfrimasi lebih lanjut dari pihak Rizin mengenai kritikan dan hujatan dari duel yang diselenggarakannya.