Rival Petarung Berdarah Indonesia Tantang Duel Pemenang Charles Oliveira vs Dustin Poirier
INDOSPORT.COM - Setelah merajai divisi lightweight ONE Championship, Christian "The Warrior" Lee melayangkan tantangan pada dua petarung UFC yang tengah naik daun, yakni Charles Oliveira dan Dustin Poirier.
Hal itu Christian Lee ungkapkan dalam Video Blog (Vlog) terbaru ONE yang diunggah di media sosial. Ucapan itu ia sampaikan pada menit ke 9.30 dalam video jelang laganya melawan petarung Korea Selatan, Ok Rae Yoon, Jumat (24/09/21) malam.
"Jika saya bisa menghadapi siapapun di dunia saat ini, saya ingin bertarung melawan petarung lightweight terbaik kedua di dunia. Charles Oliveira adalah [atlet] lightweight nomor satu di UFC, Dustin Poirier ada di sana juga. Jadi siapapun yang ada di peringkat kedua, saya ingin bertarung dengan mereka," ujarnya dalam rilis yang diterima INDOSPORT.com.
Klaim Christian sebagai petarung divisi lightweight terbaik di dunia bukan hanya omong kosong belaka. Ia telah mengalahkan nama-nama tenar dalam MMA meski kini ia baru menginjak usia 23 tahun.
Pertama, ia memenangi turnamen ONE Lightweight Grand Prix pada Oktober 2019 lalu di Tokyo, Jepang, usai mengalahkan Saygid "Dagi" Guseyn Arslanaliev lewat persiapan minim. Ia terbang ke Jepang beberapa hari sebelum laga untuk menggantikan Eddie "The Underground King" Alvarez karena cedera.
Setelah itu, ia merebut sabuk emas dari genggaman Shinya "Tobikan Judan" Aoki, seorang legenda MMA dengan pengalaman lebih dari 40 laga.
Posisinya sebagai penguasa semakin solid saat mengalahkan Iuri Lapicus dan Timofey Nastyukhin pada ronde pertama dalam laga pertahanan gelar. Empat lawan tersebut menempati peringkat lima besar di ONE.
1. Pernah Kalahkan Petarung Keturunan Indonesia
Jauh sebelumnya pada 2016 lalu, Christian Lee sempat mengalahkan Anthony Engelen, seorang petarung Belanda berdarah Manado, Indonesia, lewat kemenangan TKO pada ronde pertama.
Namun terbaru, Christian Lee harus menyerahkan sabuk juara kelas ringan ONE Championship kepada Ok Rae Yoon setelah secara mengejutkan mengalami kekalahan di ajang ONE: Revolution.
Laga crossover antara dua promotor memang jarang terjadi, namun bukan sesuatu yang asing. Pada awal-awal berdirinya, UFC sempat mengirim petarung untuk berlaga di Pride. CEO ONE Championship sendiri telah menyambut ide untuk mempertemukan para juara di UFC dan ONE.