Sesumbar Bisa Tumbangkan Amanda Nunes, Julianna Pena: Nggak Sabar Cungkil Bola Matanya!

INDOSPORT.COM - Pertarungan dalam laga UFC 277 yang akan mempertemukan Amanda Nunes menghadapi Julianna Pena, Sabtu (30/07/22), tampaknya akan berlangsung sengit.

Saat press conference berlangsung, Julianna Pena menebar ancamannya kepada Amanda Nunes dan menjanjikan pertarungan yang tidak mudah baginya.

Pemegang sabuk bantamweight UFC tersebut terlihat pede dengan mengatakan bahwa ia tak akan segan-segan untuk bertarung dengan brutal, bahkan mencungkil bola matanya sekalipun.

“Aku akan meninju, menendang, dan menarik rambutnya – aku akan menggigitnya, aku akan mencungkil bola matanya bila perlu !” ucap Julianna Penna, dikutip dari MMA Fighting.

“Aku benar-benar akan melakukan segalanya di sana. Percayalah padaku ketika aku mengatakan aku siap dan rela mati. Apapun yang diperlukan, aku akan melakukan apapun yang diperlukan.” sambungnya.

Ancaman tersebut hanya ditanggapi dengan santai oleh Amanda Nunes. Ia berpendapat bahwa apa yang dikatakan oleh lawannya itu hanyalah sebuah gertakan semata.

Meski demikian, Amanda Nunes mengaku hanya ingin fokus terhadap laga tersebut dan merebut kembali sabuknya.

“Jujur, ini adalah strategi. Dia melakukan apapun yang dia mau. Aku merasa dia tahu yang akan dia lakukan, jadi aku harus tetap berada dalam pola pikirku,” ujar Nunes.

“Apapun yang dia lakukan, terserah padanya. Jadi, aku akan tetap fokus untuk mendapatkan sabukku kembali.” sambungnya.

Meski pada laga sebelumnya mengalami kekalahan, Amanda Nunes justru difavoritkan oleh banyak orang untuk memenangkan laga tersebut dan merebut kembali sabuk kelas bantamweight yang berhasil direbut Julianna Pena.

1. Ketangguhan Amanda Nunes Hingga di Juluki ‘Ratu UFC’

Nama Amanda Nunes belakangan ini tengah naik daun sebagai petarung UFC wanita yang sulit untuk dikalahkan, dalam lima tahun terakhir dan memegang sabuk juara kelas bantam dan kelas bulu sekaligus.

Ia sukses menaklukkan penantang-penantang tangguh yang muncul. Nunes menegaskan saat ini adalah era UFC di bawah kendali dirinya.

Padahal di awal kariernya sebagai petarung MMA, Nunes punya catatan rekor bertarung yang tak terlalu impresif. Dalam 13 pertarungan awal yang ia lakoni, Nunes mencatat empat kekalahan.

Namun peruntungan Nunes berubah drastis ketika ia masuk dalam perebutan kekuasaan di kelas bantam. Pada UFC 193 di tahun 2015, Ronda Rousey yang merupakan ratu UFC saat itu secara mengejutkan kalah di tangan Holly Holm.

Holm yang punya catatan rekor impresif, ternyata langsung takluk saat berhadapan dengan Miesha Tate lewat submission pada Maret 2016. Miesha Tate pun berhadapan dengan Amanda Nunes yang sudah memenangkan tiga laga UFC.  

Tak ingin menyia-nyiakan merebut sabuk juara kelas bantam, Nunes pun tampil perkasa melawan Tate. Ia keluar sebagai pemenang lewat submisson di ronde pertama.

Nunes tampil sangat agresif di laga tersebut dan menghujani Tate dengan pukulan demi pukulan yang membuat wajah Tate sudah berlumuran darah di ronde pertama.

Nama Amanda Nunes pun melejit usai berhasil merebut gelar kelas bantam UFC hingga dijuluki ‘Ratu UFC’. Sayangnya, ia mendapat tantangan berat karena harus berhadapan dengan Ronda Rousey untuk mempertahankannya.

Akan tetapi Nunes lagi-lagi memperoleh kemenangan, dan Rousey hanya bertahan selama 48 detik di hadapa Nunes. 

Usai menaklukkan Rousey, Nunes juga berhasil merebut kemenangan atas Valentina Shevchenko, Raquel Pennington, Cris Cyborg, Holly Holm, dan Germaine de Randamie.

Total Nunes memiliki rekor MMA 22 menang dan 5 kalah. Kali terakhir Nunes kalah terjadi pada UFC 269 saat berhadapan dengan Julianna Pena.

2. Prediksi Jalannya Pertarungan

Kesempatan kedua untuk membalaskan kekalahan sebelumnya tampaknya tidak akan disia-siakan oleh Amanda Nunes.

Ia banyak diprediksi oleh para pengamat MMA dapat memenangkan laga melawan Julianna Pena dalam lanjutan UFC 277.

Tampaknya, Nunes akan sedikit lebih bekerja keras pada laga ini dibanding pertemuannya dengan Pena sebelumnya.

Nunes baru saja sembuh dari COVID-19 dan tidak menurunkan berat badannya dalam dua tahun terakhir. Hal ini mungkin saja membuat Nunes menjadi sulit untuk dapat bertahan kuat di atas octagon.

Sementara bagi Pena, ketangguhan di atas arena octagon telah dibuktikannya pada laga melawan Nunes sebelumnya dengan mampu merebut sabuk dalam 2 ronde saja.

Tetapi, gaya bertarung Pena yang cenderung brutal dan sembrono membuatnya terkadang teledor saat berhadapan dengan musuh. Nunes yang sarat akan pengalaman tentu telah mempelajari gaya bertarung Pena sebelumnya.

Meskipun sulit, Amanda Nunes diprediksi akan mampu merebut sabuk gelarnya kembali dalam tiga ronde melalui submission.

Penulis: Triyoga Sandi Pamungkas.