Jeka Saragih, Petarung Indonesia Pertama yang Selangkah Lagi Naik Oktagon UFC
INDOSPORT.COM - Petarung MMA, Jeka Saragih, akan mengikuti pelatihan secara intensif di San Diego, Amerika Serikat, dalam rangka persiapan mengikuti ajang UFC 280 Abu Dhabi pada Oktober mendatang.
Petarung berjuluk Si Tendangan Maut itu menjadi atlet Indonesia pertama yang sukses masuk ke semifinal Road to UFC. Dia akan berhadapan dengan petarung Korea Selatan, Ki Won Bin.
Sebelumnya, Jeka berhasil menang KO atas petarung India Pawaan Maan di babak pembukaan Road to UFC pada Juni silam.
Di negara Paman Sam nanti, Jeka akan dilatih langsung oleh Marc Fiore dari Team Wrestling USA yang beken menciptakan petarung tangguh serta juara UFC.
Ada juga pemegang sabuk hitam Jiu Jitsu, Jacob Buracker, yang akan mengatur keseluruhan program pelatihan Jeka Ginting di Amerika Serikat.
Kesempatan Jeka untuk berlatih di AS didukung penuh oleh pihak swasta, yakni MOLA, yang bekerja sama dengan ONE Pride. Atlet berusia 27 tahun itu hanya perlu fokus berlatih karena semua biaya selama dua bulan di sana ditanggung.
CEO One Pride MMA, Fransino Tirta, mengatakan, bahwa inilah kesempatan emas bagi Jeka. Petarung asal Sumatra Utara itu akan ditangani pelatih kelas dunia.
"Tim pelatih dipilih dengan mempertimbangkan banyak faktor, terutama soal keahlian dan waktu. Pusatnya MMA itu di Amerika, begitu juga gym terbaik," kata Fransino Tirta.
"Jadi ini keputusan tepat, tim pelatih disana pernah latih atlet yang juara UFC, mereka bahkan sudah siapkan program buat Jeka," imbuhnya.
1. Komitmen MOLA
Fransino Tirta yang juga mantan petarung MMA menilai, kerja sama Mola dan One Pride MMA untuk persiapan Jeka Saragih, jadi sinyal baik bagi olah raga ini Indonesia. Sebuah langkah untuk mengembangkan olahraga MMA di Tanah Air.
Perwakilan MOLA, Mirwan Suwarso, memastikan pihaknya tak mengambil keuntungan. Mereka mengirim Jeka Saragih ke AS demi meningkatkan kualitas sang atlet yang tengah berjuang mengharumkan nama Indonesia.
"MOLA terus memegang komitmen dan konsisten dalam mendorong potensi lokal ke kancah dunia melalui pelatihan intensif di Amerika Serikat," tuturnya.
"Pelatihan intensif di Amerika Serikat ini bukan hanya dirancang untuk mempersiapkan Jeka menghadapi pertarungan selanjutnya, melainkan juga membentuknya menjadi atlet MMA kelas dunia," lanjut Mirwan.
"Kami berkomitmen membantu atlet, sebelumnya ada di sepak bola, Como 1907 dan Garuda Select, tapi setelah melihat aksi Jeka kami tahu ada potensi. Kami tak bayangkan ada atlet Indonesia ke UFC yang merupakan MMA paling bergengsi dan berkualitas," sambung perwakilan MOLA.
2. Jeka Saragih Siap
Sementara itu, ditemui di Jakarta, Jeka Saragih mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang didapat. Doa berjanji akan berlatih keras dan bisa memenangi laga Oktober nanti di Abu Dhabi.
"Saya bersyukur sekali bisa mendapat kesempatan berlatih di Amerika dan bertekad memanfaatkan sebaik-baiknya. Saya fokus ingin membuktikan diri mampu merebut kontrak UFC dan membuat Indonesia bangga," ucap Jeka.
"Target saya mau yang terbaik lawan atlet Korea karena kita tidak bisa memprediksi soal pertandingan. Jadi hanya berdasarkan peluang di ring, tapi harus jeli cari peluang itu di laga nanti," tuntasnya.