Jelang Adu Jotos Lawan Jeka Saragih di UFC Vegas 68, Petarung MMA India Tebar Psywar
INDOSPORT.COM – Petarung MMA India, Anshul Jubli tebar psywar jelang hadapi seniman beladiri asal Indonesia, Jeka Saragih di UFC Vegas 68 atau Final Road to UFC.
Setelah sekian lama dinanti, Jeka Saragih selaku petarung Indonesia akan debut di ajang UFC Vegas 68 di UFC Apex, Nevada, Amerika Serikat pada Minggu (5/2/23) akhir pekan ini.
Jeka akan berhadapan dengan jagoan asal India, Anshul Jubli yang tentu akan menjadi lawan berat di kelas ringan (lightweight).
Sebab, Anshul Jubli merupakan petarung muda yang belum pernah menelan satu pun kekalahan sejak debut di ajang MMA profesional pada 2019, di mana catatan kemenangannya ialah 6-0-0.
Sedangkan Jeka Saragih juga bisa dibilang memiliki catatan tak kalah mentereng yakni 13-2-0. Sehingga pertarungan ini akan terasa menarik.
Selain itu persaingan terasa makin sengit setelah petarung yang dijuluki sebagai King of Lions tebar psywar jelang berhadapan dengan Jeka.
Melansir dari @lockerroom_in, Anshul menghadapi pertempuran ini dengan rasa percaya diri yang tinggi, dan percaya bahwa dirinya memang menjadi salah satu petarung MMA paling potensial di India.
“Petarung MMA India memiliki banyak potensi. Hanya dalam dua atau tiga tahun, akan ada banyak seniman beladiri di UFC, dan tak hanya di UFC tapi promotor MMA besar lainnya,” ucapnya.
“Dan kami akan menjadi juara di sini. Jika tidak, dala lima atau 10 tahun kami akan menguasai ajang MMA,” tukasnya lagi.
Rasa percaya diri yang ditunjukkan oleh Anshul Jubli bisa menjadi tanda bahaya untuk Jeka Saragih jelang duelnya di UFC Vegas 68 atau Final Road to UFC.
1. Jeka Saragih Punya Misi Mulia Jelang Debut di UFC
Sementara itu menurut informasi baru, Jeka Saragih memiliki misi mulia yakni membantu kampung halamannya jelang debut di UFC.
Berhasil lolos ke organisasi MMA bergengsi di dunia itu pun membuat Jeka semakin dekat untuk mewujudkan mimpinya yakni mengangkat desanya dari masalah kemiskinan.
Sekadar informasi, Jeka Saragih sendiri berasal dari desa Bah Pasunsang di Pegunungan Raya, Pemantangraya, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
Desanya juga bisa disebut sangat miskin dan terlupakan dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Cita-citanya pun diungkapkan oleh Jeka seperti dilansir dari South China Morning Post.
“Hal yang paling saya sukai dari menjadi petarung MMA adalah saya bisa membuat desa saya dikenal oleh orang-orang yang tinggal di luar desa saya dan mudah-mudahan saya bisa membuat desa saya dikenal secara internasional,” ucap Jeka.
Ia berharap penampilannya di UFC bisa menarik perhatian Pemerintah, terutama soal desanya yang turut terseret atensi.
Jeka turut ingin memberi tahu Presiden Joko Widodo bahwa desanya selama ini jauh dari akses jalan bagus, tidak ada salurang telepon dan akses listrik yang terbatas.
“Bagi saya tidak ada yang istimewa bertanding di Las Vegas karena yang terpenting adalah jika saya bisa membawa dampak yang baik bagi orang-orang yang tinggal di sekitar saya,” ucap petarung kelas ringan tersebut.
“Saya ingin dunia tahu apa yang sedang terjadi, dan semoga pemerintah atau bahkan mungkin presiden Indonesia bisa mengetahui desa saya masih buruk. Tidak ada jalan, tidak ada telepon – dan saya ingin ini berubah,” sambung petarung 28 tahun itu.
Duel antara Jeka Saragih vs Anshul Jubli di UFC Vegas 68 atau Final Road to UFC akan berlangsung pada Minggu (5/2/23) akhir pekan ini.