Mengulik Taksiran Gaji Jeka Saragih di UFC, Pulang ke Tanah Air Auto Jadi Jutawan
INDOSPORT.COM - Jeka Saragih akan mendapatkan bayaran hingga ratusan juta usai dikontrak oleh UFC dalam sekali pertarungan.
Baru-baru ini nama Indonesia tengah harum di dunia olahraga khususnya cabang bela diri campuran atau Mix Martial Arts (MMA) di mata internasional.
Hal itu karena salah satu petarung asal Tanah Air, Jeka Saragih, baru saja menandatangani kontrak untuk beraksi di UFC, salah satu program ternama dari MMA.
Kepastian itu diketahui setelah Jeka Saragih menandatangani kontrak yang disodorkan oleh UFC pada Kamis (09/02/23) lalu.
Kontrak itu didapat Jeka setelah melakoni duel final Road to UFC melawan petarung India Anshul Jubli di UFC Apex, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (5/2/23).
Meski dalam duel itu Jeka kalah TKO, petarung 28 tahun itu tetap mendapatkan kontrak dari UFC.
Sementara itu Final Road to UFC sendiri merupakan salah satu program terobosan dari Presiden UFC, Dana White, yang ingin menyaring petarung terbaik khusus dari benua Asia.
Untuk itu, kesempatan ini tentu menjadi salah kebanggaan bagi Indonesia terutama Sumatera Utara sebagai tempat kelahiran Jeka Saragih.
Lantas berapa bayaran petarung berusia 28 tahun itu ketika tampil di UFC? Dikutip dari media Spanyol, AS, pembayaran ata gaji untuk para petarung di UFC dibagi menjadi tiga kategori.
Bawah, menengah, dan atas. Untuk kategori atas, biasanya diisi oleh petarung yang sudah mempunyai prestasi, menengah petarung yang sedang dalam performa bagus dan kategori bawah untuk petarung yang baru menjajal UFC seperti Jeka Saragih.
1. Perkiraan Gaji Jeka Saragih
Kategori atas yang dihuni banyak petarung hebat dengan basis penggemar besar dan berprestasi, UFC memberikan gaji berkisar di angka 500 ribu sampai 3 juta dolar AS atau sekitar Rp7,5 miliar hingga 45,5 miliar.
Di kategori menengah, biasanya petarung mendapat bayaran sebesar 80 ribu hingga 250 ribu dolar AS atau berkisar Rp1,2 miliar hingga Rp3,7 miliar sekali bertarung.
Sedangkan untuk kategori bawah yang dihuni oleh para petarung baru di UFC, akan dibayar berkisar 10 ribu sampai 30 ribu dolar AS atau sekitar Rp151,5 juta hingga Rp454,6 juta.
Jeka Saragih sendiri saat ini akan menghuni kategori bawah untuk pembayarannya, mengingat dia baru pertama kali bertarung di ajang UFC.
Setelah beberapa kali pertarungan bisa menang dan memiliki reputasi baik di atas octagon, maka peluang Jeka Saragih mengumpulkan pundi-pundi materi akan semakin meningkat dengan naik level ke kategori menengah,
Di UFC hanya akan dibayar jika sang petarung bertanding. Tetapi tidak hanya gaji pokok yang didapat, ada juga bonus dari pay per view (PPV).
Bonus PPV ini diberikan oleh pihak UFC sebesar dua kali lipat gaji pokok atau bayaran pertarungan mereka, jika semakin banyak penonton yang menyaksikan makin besar pula bonusnya.
Melansir Mola Sport, Jeka Saragih telah mencapai kesepakatan kontrak untuk lima pertandingan di UFC.
“Bersama pelatih Graham Boylan, Jeka Saragih telah menandatangani kontrak untuk 5 pertarungan UFC, sekaligus menjadikannya petarung Indonesia pertama di UFC,” tulis keterangan dari Mola Sport.
“Meskipun kalah di final Road to UFC, UFC masih menawarinya kontrak berdasarkan kemenangan KO di babak sebelumnya.”
“Dia sekarang akan tinggal dan berlatih di Amerika Serikat untuk mempersiapkan debutnya,” pungkas laporan tersebut.