Menggali Liga Mahasiswa Lebih Dalam
Apa saja itu?
Tiga pilar utama di Lima: atletis, berpendidikan, peduli sosial.
Atletis di mana peserta yang mengikuti Lima merupakan atlet-atlet terbaik di kampusnya. Ini bertujuan membuat otot.
Berpendidikan, semua peserta Lima harus mengikuti standar IPK yang kami terapkan. Hal ini bertujuan untuk membuat otak berpendidikan bagi si atlet. Sementara peduli sosial, peserta harus melakukan kegiatan sosial selama enam jam setiap semester yang dia lakukan di kampus. Ini untuk membuat atlet yang memiliki rasa peduli akan sekitarnya. Jadi, harus melengkapi ketiga (pilar) itu bila ingin main di Lima.
Melihat kasus kecurangan yang kita temui di kompetisi lain, seperti pencurian umur dan lain-lain, sementara di Lima memiliki standarisasi tiga hal di atas, apakah kecurangan data itu masih memungkinkan untuk dilakukan?
Ada yang mencoba, banyak yang gagal. Ini yang membedakan dengan liga-liga lain di mana liga lain mencari pendapatan dari uang pendaftaran.
Saya bilang ke tim-tim, enggak butuh uang pendaftaran mereka, (Lima) sengaja membuat mahal pendaftaran.
Saya tak takut kehilangan empat tim yang akan melakukkan kecurangan karena saya ingin membentuk integritas dan karakter menjadi atlet dan manusia seutuhnya. Makanya keabsahan jadi (sesuatu) yang absolut di Lima.
Bila ada yang berani memalsukan surat pernyataan, saya tak segan-segan menyerang yang bersangkutan di pengadilan. Itu yang saya ingin tanamkan pada mahasiswa Indonesia, kejujuran itu penting.