Indonesia resmi diputuskan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 setelah Vietnam mundur. Jadwal yang semula dijadwalkan 2019 dimajukan menjadi 2018 karena bersamaan dengan pemilihan presiden Indonesia.
Ketua KOI Rita Subowo mengatakan kepastikan DKI Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games 2018 ditunjuk oleh Komite Olimpiade Asia (Olympic Council of Asia/OCA) lewat pertemuan di Kuwait, Jumat (25/07/14).
Selain Jakarta, Komite Olimpiade Asia juga menunjuk Sumatera Selatan yang sebelumnya juga menyatakan kesiapan menggelar perhelatan itu menjadi kota pendukung.
“Selain karena ibukota, hasil survei tim OCA menyatakan infrastruktur Jakarta sangat mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018. Selain sarana dan prasarana, aspek lain adalah akomodasi dan transportasi yang lengkap," kata Rita Subowo seperti dirilis ANTARA, Minggu malam.
Rita baru kembali dari Kuwait usai menghadiri pertemuan dengan Presiden OCA Sheik Fahad Al-Sabah untuk mengajukan diri dan menyatakan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Rita didampingi Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Pada 3 Agustus 2014, delegasi OCA direncanakan akan menyambangi Jakarta untuk melihat lebih jauh infrastruktur yang akan digunakan dalam Asian Games 2018. Juga menyempatkan diri ke Palembang, Sumatera Selatan, untuk menilai fasilitas olahraga di Palembang.
“Kami melihat kolam renang dan arena ski air sangat layak untuk menggelar Asian Games. Selain itu, Jakarta harus memiliki velodrome berstandar internasional," jelas Rita Subowo.
Peninjauan awal penting karena menjadi tuan rumah Asian Games untuk menggelar turnamen yang sekelas dengan Olimpiade tidak mudah. Asian Games 2018 akan mempertandingkan 33 cabang olahraga, yaitu 28 cabor olimpiade dan lima cabang olahraga tradisional di kawasan Asia.