Hal ini seperti diutarakan oleh Ketua Umum KONI Jawa Timur, Erlangga Satriagung. Alasannya, agar Abror mampu fokus pada satu pekerjaan.
KONI Jatim sendiri saat ini tengah fokus mempersiapkan atlet-atletnya menghadapi Pra PON menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat. Sementara selain sebagai ketua harian induk olahraga bumi jer basuki mawa bea, Abror juga menjabat Direktur Bapel (Badan Pelaksana) Puslatda Jatim.
"Kalau sudah resmi, ya memang harus mundur. Tapi, sekarang kan masih belum pasti menjadi calon wakil kepala daerah, jadi masih tetap bekerja seperti biasa," kata Erlangga kepada wartawan di Kantor KONI JAwa Timur.
Menurutnya, kalau betul-betul sudah menjadi calon, sudah pasti Abror kosentrasi penuh dalam pencalonannya. Banyak agenda penting yang harus dilaksanakan sebagai calon selama Pemilihan Kepala Derah (Pilkada) Surabaya berlangsung. Jika masih mengurusi tugas-tugasnya di KONI, dikhawatirkan Abror tidak akan fokus.
"Nanti Abror sendiri yang akan mengajukan surat tidak bisa melaksanakan tugas-tugasnya sebagai ketua harian, karena maju di Pilkada Surabaya. Selanjutnya, tugas Abror akan ditangani oleh pengurus yang lain," tegas Erlangga.
Menanggapi hal itu, Abror menyatakan apakah ada larangan jadi pengurus KONI jika sudah menjadi calon. "Saya kira tak ada larangan. Jabatan ketua harian itu diserahkan ke ketua umum. Tentu nanti saya akan melapor (penetapan calon, red). Soal nanti harus non aktif atau bagaimana, terserah ketua umum," elak mantan Ketua PWI Jatim.