Peristiwa Masa Lampau

Stadion GBK: Antara Martabat Bangsa dan Korban Gusuran

Jumat, 29 April 2016 14:00 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:
Sunter Jadi Pilihan Sebelum Senayan

Panitia Penyelenggara perhelatan GANEFO (Pesta Olahraga negara-negara Berkembang) awalnya sempat melirik kawasan Sunter, Jakarta Utara, sebagai lokasi pembangunan megaproyek tersebut. Namun Bung Karno langsung menolaknya karena menganggap akses jalan ke kawasan sunter sama sama sekali tidak strategis dan memadai.

Pemerintah pun kembali mencari lokasi yang tepat untuk membangun kompleks olahraga yang akan digunakan sebagai venue Asian Games 1962. Soekarno dan panitia pun akhirnya sepakat untuk memilih Senayan sebagai lokasi paling sempurna. Selain akan dibangun kompleks olahraga, kawasan tersebut juga akan dijadikan Taman Kota.

Segera setelah itu, Presiden Soekarno pun memerintahkan pembebasan lahan seluas 360 hektare yang kala itu ditempati warga. Senayan yang rimbun pun mulai digusur dan warganya dipindahkan ke kawasan Tebet.

“Karena cara penggusuran yang manusiawi melalui dialog dengan lebih dulu memikirkan lokasi pemindahan, maka tidak ada perlawanan dari masyarakat. Mereka juga merasa bangga kampungnya menjadi bagian dari rencana besar Sukarno, menjadikan Jakarta sebagai ibukota thirdworldisme,” ujar JJ Rizal.

953