Tak Mau Bermasalah dengan BPK, RSON Tak Terima Atlet Tarkam

Jumat, 17 Juni 2016 20:07 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Charles Emanuel Dominggus
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Salah satu ruangan di RSON. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Salah satu ruangan di RSON.

Menurut Deputi IV Bidang Olahraga dan Prestasi Kemenpora, Gatot Dewa S Broto, kehadiran RSON diakui belum maksimal mengingat rumah sakit tersebut baru saja diresmikan beberapa waktu lalu. Berkaca pada kasus pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Bellaetrix Manuputty yang cedera dan mengaku tak mendapat perhatian serius dari PBSI, Gatot mengaku tak bisa menyalahkan siapa pun.

Pihaknya berjanji akan memperbaiki sistem di RSON yang terletak di wilayah Cibubur, Jakarta Timur itu agar ke depannya atlet bisa dengan mudah memanfaatkan fasilitas tersebut.

“Kemarin saya sempat menengok Bella, dulu memang ada surat rujukan yang ditandatangani Satlak Prima, kita akan perbarui surat itu agar  langsung ditandatangani menteri. Kita tidak menyalahkan pelatih, atlet, pelatih, mungkin saja kami kurang interaksi,” ujar Gatot kepada INDOSPORT.

Meski dengan tangan terbuka menerima para atket yang membutuhkan perawatan medi karena cedera, RSON punya kualifikasi khusus untuk para olahragawan yang akan berobat ke sana. Tak sembarang atlet bisa dengan mudah mendapatkan fasilitas berobat dan perawatan gratis di sana.

“Sudah ada anjuran negara yang ditandatangai Menteri. Atletnya harus merujuk ke situ, sejauh atlet punya kualifikasi. Seperti berprestasi di event Asean Games, SEA Games atau single event lainnya, karena kalau tidak seperti itu, jika hanya atlet sekelas tarkam saja kan nanti akan jadi temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) lagi, (Kemenpora) kena disclaimer lagi,” tambahnya.

RSON Cibubur menjadi satu-satunya rumah sakit khusus olahragawn atau atlet yang ada di Asia Tenggara. Didukung oleh tenaga medis yang memadai, rumah sakit tersebut berada di bawah naungan Kemenpora dan Kemenkes.