TAFISA 2016, Ajang Tularkan Olahraga Tradisional ke Generasi Milenial
Meskipun ditunjuk menjadi tuan rumah TAFISA World Games (TWG) 2016, Indonesia bukanlah negara pertama yang mendapat kehormatan untuk menggelar ajang empat tahunan tersebut.
Pasalnya, TWG tercatat sudah enam kali digelar sejak pertama kali digelar pada 1992 silam. Kota Born di Jerman sendiri ditunjuk menjadi lokasi pertama digelarnya pargelaran TAFISA World Games tersebut.
Pada edisi kedua, ibukota Thailand, Bangkok ditunjuk menjadi tuan rumah pargelaran TWG 1996. Jerman kembali ditunjuk menjadi tuan rumah TWG pada 2000, hanya saja lokasinya tidak lagi di kota Bonn melainkan di Hannover.
Di edisi keempat TWG yang keempat pada 2004 lalu sebuah masalah muncul. Kota Montreal, Kanada yang pada 1999 ditunjuk menjadi tuan rumah dinilai tidak siap menjadi tuan rumah event yang seharusnya berlangsung pada 30 Juli hingga 8 Agustus 2004 itu. Hal tersebut pun membuat pargelaran TWG 2004 harus dibatalkan.
Empat tahun berselang, kota Busan di Korea Selatan ditunjuk menjadi tuan rumah TWG 2008. Lalu, pada 2012 giliran Lithuania yang ditunjuk menjadi negara penyelenggara TWG. Di dua negara tersebut,TWG mulai banyak dikenal karena menarik hingga 8 ribu peserta dari berbagai negara.
Dalam Kongres TAFISA ke-23 yang berlangsung di Antalya, Turki pada 2011 lalu, Indonesia mencalonkan diri sebagai tuan rumah TWG 2016. Saat itu, Indonesia bersaing ketat dengan Belanda yang juga mencalonkan diri.
Saat proses bidding, Indonesia ternyata mendapat perolehan suara terbanyak dan akhirnya terpilih secara resmi menjadi tuan rumah TWG 2016.