Street Soccer pertama kali diperkenalkan di negara Argentina. Adalah mantan pemain professional Argentina, Fabian Ferraro yang memperkenalkan jenis olahraga ini. Lahir dengan nama Futebol Callejero, tujuan memainkan olahraga ini yakni untuk menyatukan remaja-remaja yang kehidupannya selalu mengalami konflik seperti tawuran. Setelah itu, dengan memainkan olahraga ini bisa memberikan kesempatan kepada para remaja untuk bisa keluar dari dunia gelap khas negara-negara berkembang atau berpenghasilan menengan-bawah.
Salah satu aksi pemain Malaysia saat mencoba membobol gawang Swiss.
Di Indonesia sendiri, Street Soccer pertama kali kabarnya diperkenalkan oleh M. Jaelani Saputra pada tahun 2010 silam. Meski belum bisa sepopuler sepak bola maupun futsal, street soccer saat ini makin diminati oleh para remaja di Indonesia.
Dalam perjalanannya, usai tampil cemerlang di Homeless World Cup beberapa waktu yang lalu, Timnas Street Soccer Indonesia kali ini mengikuti International Street Soccer Championship (ISSC) di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, 7-10 Oktober 2016. Kompetisi street soccer ini diikuti 12 negara dari tiga benua berbeda. Hebatnya Indonesia mampu hingga mencapai babak final dan berpeluang untuk juara.
Kiper disabel Indonesia, Eman Sulaiman saat melakukan pemanasan sebelum bertanding.
Diluar hal tersebut, Richard Ahmad sebagai Manager Timnas Street Soccer Indonesia berharap ada dukungan yang lebih besar lagi dari pemerintah untuk memajukan olahraga ini. Karena Asosiasi Street Soccer Indonesi (ASSI) sebagai induk tertinggi cabang ini berniat untuk menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah ajang Homeless World Cup 2018 mendatang.
Para pendukung Timnas Street Soccer Indonesia melakukan yel-yel penyemangat.
Salah seorang pemain Timor Leste bersama seorang suporter saat menyaksikan negara lain bertanding.
Para suporter dan panitia serius menyaksikan laga International Street Soccer Championship (ISSC).
Tiga suporter luar negeri bertelanjang dada saat mendukung Tim Nasional mereka.
Para suporter Indonesia mengelu-elukan para pemain Palestina yang dianggap mereka tampan.