Salah satua cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang TAFISA World Games 2016 adalah sepakbola jalanan yang biasa dikenal dengan istilah street soccer. 12 negara bersaing untuk menjadi yang terbaik di ajang ISSC ini.
Di balik keseruan ajang sreet soccer terselip sebuah kisah yang tidak pernah diduga oleh siapa pun. Salah satu pemain dari negara Palestina mengungkapkan kebahagiaannya dapat mengolah sikulit bundar dengan “bebas” di ajang TAFISA.
“Saya pikir ini kompetisi yang bagus dan ini memberi kesempatan untuk bertanding dengan berbagai peserta dari berbagai negara. Ini pertama dalam hidup kami (ke Indonesia), karena kami agak sulit melakukannya di negara kami,” ujar Riyad kepada INDOSPORT.
“Akhirnya kami datang ke sini dan ikut bertanding serta bertemu dengan pemain dari berbagai belahan dunia,” sambungnya.
Bukan tidak mungkin apa yang dikatakan oleh Riyad adalah sebuah rasa syukur karena ia dan teman-temannya bisa bernapas lega dan sejenak terhindar dari masalah yang mungkin saja pernah dialaminya.
Seperti diketahui, Palestina saat ini masih saja terlibat konflik dan perang dengan Israel. Akibat perang yang tak kunjung berakhir, kejadian itu dikabarkan sudah menelan banyak korban jiwa.
Sementara itu, di ISSC TAFIAS World Games 2-16 kali ini, tim Palestina tak mampu melaju ke babak semifinal. Mereka harus berjibaku untuk memperebutkan peringkat kelima melawan Ghana.