Palestina menjadi satu dari 12 negara yang turut ambil bagian dalam kejuaraan ISSC di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Kompetisi Street Soccer itu sendiri telah dimulai sejak Kamis (07/10/16) hingga puncaknya pada Minggu (09/10/16).
Meski sempat dibantai oleh Timnas Street Soccer Indonesia dengan skor telak 17-2, nyatanya pesona para pemain Palestina tetap menarik perhatian kaum hawa. Terutama para gadis muda yang datang menyaksikan pertandingan.
Pemain yang keberadaan negaranya kini dihapus dari peta digital atau Google Maps tersebut mendapatkan sambutan hangat dari kaum wanita yang kebanyakan adalah pelajar.
"Ayo semangat, semangat, nomor tujuh," demikian teriakan sejumlah pelajar dari sisi luar lapangan saat Palestina bertemu Papua Nugini di babak penyisihan grup tadi siang.
"Pemainnya ganteng-ganteng, tinggi juga pokoknya gitu deh," ujar Siska, salah satu pelajar yang bahkan bersama teman-temannya mengejar para pemain Palestina untuk sekedar berfoto bersama.
ISSC sendiri telah berakhir, Indonesia dan Lithuania akhirnya dinobatkan menjadi juara bersama setelah pertandingan final batal digelar karena lapangan tergenang air. Begitu pula dengan Malaysia dan Rumania yang bersama-sama menempati peringkat tiga.
Palestina sendiri sudah tidak asing bagi Indonesia. Dalam beberapa kesempatan terakhir, masyarakat tanah air rajin memberikan dukungan terkait peperangan yang terjadi dengan Israel.
Saat Timnas Indonesia menaklukkan Malaysia 3-0 di Stadion Manahan Solo, di laga uji coba awal September lalu, supporter tanah air sempat membentuk koreografi bendera Palestina.
Teranyar, ketika Jawa Barat menjuarai cabang sepakbola PON, kiper tim, M. Natsir membentangkan bendera dan dengan lugas mendedikasikan kemenganannya untuk Palestina.
Sementara terkait dihapusnya peta Palestina, pihak google menyebut memang sejak awal label Palestina tak ada di layanan petanya. Di samping itu, memang ada masalah yang menyebabkan Jalur Gaza dan Tepi Barat menghilang.