Presiden TAFISA, Ju-ho Chong yang langsung memimpin para delegasi mengaku senang dan terkesan dengan apresiasi yang diberikan pemerintah Indonesia kepada insan olahraga melalui Museum. Sebab, tak hanya olahraga prestasi, museum ini juga menampilkan olahraga tradisional.
“Saya sangat terkesan sekali dengan museum olahraga Indonesia. Tak hanya olahraga prestasi tapi olahraga tradisional juga dipamerkan di museum ini,” kata pria asal Korea itu, di Museum Olahraga TMII Jakarta, Selasa (11/10/16).
Chong mengakui, pemerintah Indonesia sangat menghargai olahraga tradisional dan rekreasi, sementara di negaranya, pemerintah hanya memasukan cabang olahraga prestasi di museum olahraga.
“Museum di Korea hanya mengabadikan olahraga prestasi saja. Museum Indonesia memamerkan semua olahraga. Ini penghargaan pemerintah kepada atlet. Ini luar biasa,” lanjutnya.
Delegasi negara-negara TAFISA 2016 saat mengunjungi museum olahraga nasional
Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta mengapresiasi kunjungan para peserta TAFISA Games 2016 di Museum Olahraga Nasional yang dikelola oleh Kemenpora.
Menurutnya, kehadiran peserta Olimpiade-nya olahraga tradisonal dan rekreasi ke Museum Olahraga itu dapat mengenalkan Indonesia ke mancanegara.
“Kehadiran para delegasi ini sekaligus mempromosikan Indonesia secara luas ke mancanegara, jadi mereka tak hanya Bali aja tahunya,” ujarnya.
Isnanta menambahkan, melalui museum olahraga ini tamu asing yang hadir akan tahu lebih banyak tentang kekayaan Indonesia. Khususnya olahraga tradisional dan salah satu sarananya adalah melalui event TAFISA Games.
Suasana museum olahraga nasional
“Museum ini memajang hampir semua cabang olahraga tradisional asli Indonesia. Kalau yang dipertandingkan di TAFISA itu hanya sebagian kecil saja,” jelasnya.
“Minimal dengan hadir di museum ini semua delegasi akan tahu ternyata Indonesia itu kaya. Masih banyak lagi olahraga tradisional yang kita punyai,” tambah Isnanta.
Kepala Museum Olahraga Nasional, Herman Chaniago juga mengaku sangat bangga dengan kehadiran perwakilan delegasi TAFISA Games yang terdiri dari 87 negara yang menyaksikan jejak-jejak pahlawan olahraga Indonesia.
“Kita merasa bangga didatangi para peserta Tafisa yg terdiri dari berbagai bangsa. Melalui museum ini, kami ingin melestarikan sejarah dan perjuangan olahraga Indonesia kepada anak-anak cucu kita,” jelasnya.
Suasana museum olahraga nasional
Herman menjelaskan, museum juga akan menjadi jendela informasi, wahana edukasi dan komunikasi bagi penerus bangsa yang akan melestarikan sejarah dan perjuangan olahraga Indonesia kepada anak cucu.
Selain mengunjungi museum olahraga, 500 orang delegasi TAFISA juga mengunjungi anjungan Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Museum Indonesia dan berakhir dengan nonton bareng film Indonesia Indah di keong emas.
Gelaran TAFISA Games 2016, ajang Olahraga Rekreasi dan Tradisional akan ditutup secara resmi pada Selasa, (11/10/16) malam di pelataran Pantai ABC Ancol, Jakarta Utara.