Hasrat Menpora, Imam Nahrawi untuk membuat olahraga Indonesia maju bukanlah mimpi belaka. Sejauh ini, Menpora terus bergerak mencari cara untuk mulai memperhatikan perkembangan olahraga nasional.
Saat ini, Menpora tengah merancang sebuah program yang bertujuan mengolahragakan masyarakat di desa-desa seluruh Indonesia atau ‘Gala Desa’.
Program itu sendiri terjalin antara atas kerjasama pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).
Dalam program ‘Gala Desa’ itu sendiri terdapat setidaknya 6 cabang olahraga yang bakal difokuskan, terutama olahraga yang popular di masyarakat.
“Olahraga tersebut adalah sepakbola, bola voli, sepak takraw, bulutangkis, pencak silat dan tenis meja,” kata Menpora, Imam Nahrawi seperti dikutip dari Antara.
Aksi Menpora, Imam Nahrawi di pentas Pesta Olahraga Rekreasi Dunia (Tafisa World Games) 2016
Selain karena banyak diketahui masyarakat, menurut Menpora, cabang-cabang itu dipilih karena beberapa merupakan olahraga tradisional yang ingin terus dipertahankan eksistensi dan dikembangkan prestasinya, seperti pencak silat dan sepak takraw.
Menurut Imam, sepak takraw sebenarnya sudah dikenal Indonesia sejak lama melalui Tari Paraga yang berasal dari Sulawesi Selatan.
Tarian tersebut memadupadankan pengendalian bola rotan menggunakan tubuh sembari penari melakukan gerak akrobatik satu sama lain.
Selanjutnya, dalam ‘Gala Desa’ juga akan dikembangkan pula pertandingan sepakbola wanita yang memang belum terlalu diminati di Indonesia.
“Kami ingin anak-anak desa, anak-anak Indonesia bermimpi menjadi seorang olimpian (atlet Olimpiade) yang dapat bersaing di tingkat dunia, bukan cuma regional,” lanjutnya.
‘Gala Desa’ sendiri akan digaungkan oleh Kemenpora pada tahun 2017 nanti dan diharapkan agar dapat dilaksanakan sepanjang tahun.
Diharapkan dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, masyarakat desa akan lebih aktif, sehat, dan bugar. Juga bukan tidak mungkin ditemukan bibit-bibit atlet unggulan dari program tersebut.
Menpora meresmikan Senam Islam Nusantara (SIN) di lapangan Panglima Besar Jenderal Sudirman, Ambarawa, Semarang
“Kami mohon kebijakan ini mendapat dukungan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,” sambung Menpora.
Kemenpora dan Kementerian Desa PDTT sendiri baru saja menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengolahragakan masyarakat desa.
Kesepakatan ini dijalin melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Menpora, Imam Nahrawi dan Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo pada pembukaan acara Expo Potensi Desa 2016 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis.
Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo menyatakan akan segera mengeluarkan peraturan menteri terkait hal tersebut, salah satunya agar setiap desa di Indonesia memiliki sarana olahraga.
Semangat berolahraga pun dianggap Eko seharusnya bisa diimplementasikan untuk membangun desa, bukan sekadar untuk mencari kemenangan dalam kompetisi.
“Sebab membangun desa itu bukan hanya dengan uang, tetapi juga dengan kebersamaan dan semangat bahwa desa itu mampu,” tuntasnya.