Kontingen tuan rumah keluar sebagai juara umum dengan mengumpulkan total 178 medali emas, 104 perak, dan 74 perunggu.
Mereka unggul jauh dari Jawa Tengah yang menempati posisi kedua dengan 68 emas, 74 perak, dan 57 perunggu. Sementara Sumatera Utara menempati posisi ketiga dengan 38 emas, 38 perak, dan 20 perunggu.
Meski diguyur hujan, upacara penutupan ini berlangsung meriah dengan dihadiri langsung oleh Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa.
Dia berpesan kepada seluruh atlet Peparnas, agar terus berlatih dan meningkatkan prestasi. Sebab dalam waktu dekat atlet berprestasi ini akan dihadapkan kejuaraan internasional seperti Paragames 2017 di Malaysia hingga Paralimpiade di Tokyo 2020 mendatang.
Suasana upacara penutupan Peparnas Jabar 2016 di Stadion Siliwangi, Bandung
“Mudah-mudahan semangat di Peparnas XV ini bisa dibawa kembali untuk meningkatkan prestasi untuk menghadapi berbagai kejuaraan di masa yang akan datang,” ujar Khofifah dalam sambutannya.
Dia pun berpesan terutama bagi para pemerintah daerah agar tidak membeda-bedakan dalam memberikan apresiasi alias bonus kepada atlet-atlet difabel yang berhasil menuai prestasi di Peparnas XV/2016 ini.
“Melalui ajang seperti ini, diharapkan menjadi pemicu bagi kawan-kawan disabilitas khususnya, dan segenap bangsa Indonesia pada umumnya,” lanjutnya.
“Pemerintah akan terus mendorong kesetaraan perlakuan, pemenuhan hak, dan prestasi bagi penyandang disabilitas di Indonesia, sesuai Undang-undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Disabilitas,” katanya.
Awan gelap mewarnai upacara penutupan Peparnas Jabar 2016
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Umum PB Peparnas XV/2016, Ahmad Heryawan mengklaim bahwa multi event nasional 4 tahunan ini berhasil mencatatkan tinta emas.
Selain penyelenggaraan yang berlangsung baik, namun juga melahirkan atlet-atlet profesional hingga melegenda. Ini dibuktikan dari beberapa rekor baru baik rekor Peparnas maupun rekor internasional tercipta.
“Empat catur yang kita canangkan terpenuhi dengan baik. Ada tambahan catur seperti edukasi yakni diperolehnya pembelajaran berharga,” kata Heryawan.
“Bagaimana pentingnya membuka ruang yang sama, penyediaan akses sehingga pembelajaran yang juga bisa diambi. Sehingga keterbatasan yang dimiliki bukan menjadi halangan,” tambahnya.
Kedua pejabat ini ditemani Ketua Umum National Paralympic Committe Indonesia (NPCI), Senny Marbun yang diberikan kepercayaan untuk menekan sirine sebagai tanda berakhirnya Peparnas XV/2016.
Tampak suasana panggung upacara penutupan Peparnas Jabar 2016
Meski sempat diguyur hujan, upacara penutupan tetap berlangsung meriah. Itu terlihat dari antusiasme penonton yang tetap berada di stadion menyaksikan acara bertemakan 'Indah Damai Cinta Negeriku' yang berlangsung tepat pukul 15.00 WIB tersebut. Bahkan para atlet pun tak bergerak dari tempat duduknya dengan menggunakan jas hujan.
Selain penyulutan kembang api, artis papan atas Tanah Air yang sudah mendunia turut memeriahkan. Salah satunya Nenden. Penyanyi tuna netra yang sudah terkenal di dunia internasional tersebut tampil memuaskan setelah berkolaborasi dengan grup band beraliran R&B asal Bandung, T-Five.
Selain itu hadirnya juga artis legenda Tanah Air, Ruth Sahanaya dengan membawakan lagu berjudul 'astaga'.