Mengenang Senam Kesegaran Jasmani (SKJ): Mengolahragakan Masyarakat dan Memasyarakatkan Olahraga
Ketika SPI sudah tak lagi digandrungi oleh masyarakat, pemerintah pun punya jurus jitu lainnya untuk terus membudayakan olahraga di tengah masyarakat.
Hal ini menjadi wajib dilakukan oleh pemerintah saat itu, pasalnya iklim olahraga Indonesia saat itu tengah sangat bagus. Sejumlah prestasi ditorehkan atlet-atlet Indonesia.
Mulai dari gelar Juara SEA Games 1983, dilanjutkan dengan gelar Piala Thomas di 1984, runner up SEA Games 1985, serta gelar juara IBF kelas bantam junior yang diraih Ellyas Pical, sedangkan dari cabang sepakbola, Timnas Indonesia disebut-sebut melahirkan generasi emas di era tersebut, publik tentu ingat dengan timnas Indonesia Galatama (dikenal dengan nama timnas PPD) dan timnas Indonesia Perserikatan.
Atas dasar itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, dr.Abdul Gafar pun mengganti SPI menjadi SKJ pada 11 Maret 1984. Sejumlah upaya pun dilakukan oleh pemerintah saat itu melalui Kemenpora salah satunya ialah menyiarkan secar rutin gerakan SKJ di Televisi Republik Indonesia (TVRI).
Untuk menunjang SKJ agar lebih mudah diingat dan dipraktekkan oleh masyarakat umum, Kemenpora pun menggandeng salah satu komponis Indonesia, Nortier Simanungkalit, ia merupakan komponis yang acapkali diminta pemerintah untuk membuat mars-mars, salah sau ciptaannya ialah himne SEA Games X.
Selain mendorong lewat mars yang sangat semangat, SKJ juga mendapat dukungan dari publik figure terkenal di era tersebut seperti Warkop DKI, dan artis-artis lainnya.
Jika SPI banyak dikritik karena memiliki gerakan yang terlalu susah, maka untuk SKJ, gerakan yang dilakukan cukup mudah.
Berikut gerakan-gerakan yang ada di SKJ:
Pemanasan. Dalam pemanasan terdapat sejumlah gerakan prioritas yakni:
- Jalan di tempat
- Gerakan kepala yang meliputi gerakan menoleh ke kanan dan ke kiri serta disertai dengan gerakan memutar kepala.
- Gerakan bahu. Gerakan ini menggerakkan bahu secara teratur diputar-putar sebanyak 360 derajat.
- Gerakan punggung diantaranya adalah menggerakkan punggung bagian bawah maupun punggung bagian atas.
- Gerakan peregangan pada tubuh-tubuh yang statis.
Setelah melakukan gerakan pemanasan, dilanjutkan dengan gerakan peralihan.
Setelah gerakan peralihan, dilanjutkan dengan gerakan inti yakni:
- Gerakan meluruskan seluruh tangan dan menekuknya.
- Gerakan koordinasi atau perpaduan antara gerakan kaki dan gerakan tangan yang ada.
- Gerakan mengayunkan tangan seperti orang memanah, mengayunkan kaki dan menggoyangkan kedua tangan yang ada.
- Gerakan mambo atau cha-cha.
Terakhir ialah gerakan pelemasan. Gerakan ini biasanya dilakukan dengan dua model yakni peregangan statis dan peregangan dinamis.