Biar Lebih Merakyat, Sebaiknya Debat Cagub DKI Digelar di Tiga Arena Olahraga Bersejarah Ini Saja

Kamis, 26 Januari 2017 14:13 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Stadion VIJ (Lapangan Petojo). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Stadion VIJ (Lapangan Petojo).
Lapangan Petojo (Stadion VIJ)

Stadion yang telah hadir sejak tahun 1928 ini tentunya sudah akrab di hati masyarakat Kota Jakarta. Bagaimana tidak, stadion yang letaknya tidak jauh dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan ini merupakan salah satu stadion bersejarah bagi olahraga sepakbola di Jakarta.

Sejarah mencatat bahwa stadion ini pernah menjadi sarana berlatih persatuan sepakbola di Jakarta, yaitu Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ).

Data menyebutkan, jika stadion ini merupakan cikal bakal lahirnya Persatuan Sepakbola Jakarta (Persija), meski ada yang mengatakan stadion ini cuma sekadar sarana berlatih bagi tim berjuluk Macan Kemayoran sebelum Stadion Menteng dibangun.

Ada juga yang menyebut stadion ini awalnya merupakan arena tanding sepakbola untuk penggalangan dana korban kebakaran di Gang Bunder, dan ada juga yang mengatakan jika stadion ini merupakan tanah milik tokoh pahlawan bangsa, Mohammad Husni Thamrin yang dihibahkan sebagai sarana olahraga pribumi Indonesia.


Stadion VIJ (Lapangan Petojo) yang kerap ditengarai sebagai cikal bakal berdirinya klub ibu kota, Persija Jakarta.

Jika mengacu pada beberapa cerita sejarah tersebut di atas, stadion yang telah beberapa kali direnovasi akibat banjir ini sepertinya layak untuk dijadikan tempat beradu debat bagi tiga pasangan Cagub DKI.

Apalagi pada masa kampanye lalu, ketiga calon pasangan calon itu santer meneriakkan ingin membangun stadion megah sebagai sarana olahraga yang representatif bagi penduduk Jakarta. Selain juga melantunkan iming-iming memajukan prestasi olahraga Jakarta dengan fasilitas pendukung yang baik.

Selain itu, stadion yang mengalami perubahan besar pada tahun 2013 ini juga bisa menampung 500 orang penonton dan dilengkapi dengan sarana ibadah, toilet umum, serta lapangan parkir yang memadai.

Biaya sewanya pun murah, hanya sekitar Rp150.000 per 1,5 jam. Selain itu, letaknya yang tidak berjauhan dengan pusat kota terbilang mudah dijangkau baik dengan kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi.

Jika menggunakan fasilitas bus Transjakarta, ketiga Cagub dan para pendukungnya bisa turun di Shelter RS Tarakan dan berjalan kaki ke lokasi stadion.

101