Bonus tersebut diberikan secara langsung melalui rekening pribadi masing-masing setelah melengkapi proses administrasi yang digelar di Sabuga Bandung, Rabu (08/02/17) kemarin.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jabar, Yudha Munajat Saputra, mengatakan pemberian bonus tersebut merupakan sebuah bukti penghargaan dari Pemprov Jabar yang diberikan tidak hanya kepada atlet saja, melainkan juga kepada manajer, pelatih, dan mekanik.
Sebab menurutnya mereka sudah berjuang untuk mengharumkan nama Jabar di ajang nasional dengan pencapaian menjadi peringkat pertama atau juara umum.
Untuk itu, Yudha menyebut pihaknya perlu memberikan apresiasi, salah satunya dengan penghargaan berupa bonus yang nilainya mencapai Rp238, 032 miliar meliputi Rp164,09 miliar untuk PON dan Rp74,013 miliar untuk Peparnas.
"Jadi tidak hanya peraih medali saja tapi atlet yang gagal meraih medali juga diberikan penghargaan. Termasuk pelatih non medali. Jadi total penerima penghargaan ini mencapai 1.816 orang," ujar Yudha.
Yudha berharap dengan penghargaan yang diberikan, dapat memacu atlet Jabar untuk bisa terus melanjutkan prestasinya baik di nasional maupun internasional.
"Sehingga diharapkan mampu memacu motivasi untuk lebih meningkatkan prestasi yang telah diraih, sekaligus menumbuhkan ikatan emosional untuk tetap menjadi atlet yang membela Jabar," harapnya.
Disisi lain, Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan mengaku sangat lega pada akhirnya bisa menepati janji yang sudah dilontarkannya pada para atletnya.
Triadi menjadi salah satu atlet Jabar di cabang renang yang menerima bonus.
"Alhamdulillah, semua yang berhak mendapatkan penghargaan itu adalah para peraih medali, pelatih, ofisial termasuk semua atlet yang tidak mendapatkan medali mendapatkan penghargaan. Kita bagi-bagi kebahagiaan untuk seluruhnya dalam bentuk penghargaan dengan jumlah semuanya mencapai Rp238 milyar lebih, baik untuk PON maupun Peparnas," kata Heryawan.
Pria yang akrab disapa Aher ini juga meminta maaf lantaran pemberian bonus yang dilakukan mengalami penundaan.
"Kalau di provinsi lain dibagikan tahun 2016 karena memang memungkinkan karena jumlah medalinya sedikit. Sementara di Jabar banyak. Uangnya sudah siap sejak awal Januari, tapi karena proses administrasi maka baru siap saat ini," ungkapnya.
Dengan penghargaan yang telah diberikan ini, maka kata Aher segala proses yang berkaitan dengan PON maupun Peparnas sudah berakhir.
"Kami juga sudah diperiksa KPI (Komisi Pengawas Internal), BPKP dalam hal pendayagunaan PON dan Peparnas dinyatakan clear and clear. Tentu nanti ada pemeriksaan kembali oleh BPK secara keseluruhan. Paling lambat akhir Maret kita laporkan keuangan akhir kita. Juni sudah dilaporkan hasil laporan secara keseluruhan, termasuk anggaran PON Peparnas," katanya.
Untuk itu Aher memastikan empat catur sukses yang dicanangkan akhirnya sukses tercapai. Dari mulai pelaksanaan, pembukaan dan penutupan, venue, ekonomi dan sukses administrasi secara keseluruhan menggembirakan.
"Kalau yang terkena doping, sesuau dengan perintah dari lembaga berwenang kita coret. Kalau banding itu hak mereka, kalau ternyata tidak terbukti doping ya kita akan pulihkan kembali dan diberi penghargaan sama seperti yang lainnya," pungkasnya.