Apapun tujuannya, konflik dan perang pasti selalu memiliki nilai negatif. Tidak hanya merusak bangunan dan tempat tinggal, tapi juga memberi tekanan psikologis bagi masyarakat yang bermukim dekat lokasi konflik.
Tidak jarang orang-orang khususnya para pemuda dan anak-anak mengalami stress berat karena berada di lokasi yang bisa saja mengancam nyawa mereka.
Namun, di sebuah kota kecil bernama Inkhil yang berada di Provinsi Daraa, Suriah, sekelompok pemuda dengan wajah ceria bersalto ria dengan wajah ceria di reruntuhan bangunan.
Tidak ada raut sedih, marah, atau kecewa tertempel di wajah para pemuda yang melakukan teknik-teknik parkour di wilayah yang sudah lama terlibat konflik tersebut.
Dikutip dari Haaretz, anak-anak yang lincahnya melakukan teknik parkour tersebut dipimpin oleh seorang remaja berusia 18 tahun bernama Muhannad al-Kadiri.
Menurut Kadiri, saat melakukan parkour, ia dan rekan-rekannya seperti bisa sejenak melupakan perang yang tengah berkecamuk di negaranya.
"Parkour membuat kami keluar dari atmosfer perang dan juga membuat kami sejenak melupakan sakit dan sedih yang kami rasakan," ujarnya.
Lebih lanjut, Kadiri mengatakan sangat menikmati bermain parkour bersama rekan-rekannya. Tidak jarang mereka bertanding untuk membuktikan siapa yang mampu melakukan lompatan paling tinggi.
"Ketika melakukan lompatan, saya seperti merasa bebas dan itu yang membuat saya menyukai olahraga ini. Saya dan teman-teman saya sangat senang bertanding untuk bisa melompat lebih tinggi," tutupnya.