3 Intimidasi yang Pernah Menimpa Jurnalis Olahraga
Pada September 2016 lalu, Jawa Barat mendapat kehormatan sebagai tuan rumah parhelatan olahraga tertinggi di Indonesia, yakni Pekan Olahraga Nasional XIX.
Selama parhelatan tersebut berlangsung, nasib malang harus menimpa salah satu wartawan Tribun Jabar bernama M Zezen Zaenal Muttaqin. Bagaimana tidak, lantaran tulisannya yang mengkritik transparansi penggunaan dana untuk PON, Zezen justru mendapat teror dari oknum-oknum tertentu.
Zezen menjelaskan, intimidasi dan teror mulai dirasakan ketika tulisan yang dibuatnya tayang pada Sabtu (17/09/16). Dalam tulisan berjudul "Menpora Ingatkan PB PON. Hati-hati Penggunaan Dana. Jangan Sampai Kasus PON Riau Terulang", Zezen memberitakan soal transparansi penggunaan dana PON Jabar 2016.
Setelah tulisannya itu terbit ke masyarakat, Zezen mulai mendapat pesan singkat bernada ancaman dan makian. Hingga puncaknya, ia menyebut istri dan anaknya didatangi oleh dua orang tidak dikenal di kediamannya.
"Awalnya beberapa waktu lalu saya ditelepon dan dikirimi SMS berisi ancaman, makian dan kata-kata kasar. Puncaknya hari ini ada dua orang preman mendatangi istri dan anak saya ke rumah," kata Zezen seperti pernah diberitakan oleh INDOSPORT.
Atas kejadian tersebut, Zezen pun langsung melaporkan ke pihak berwajib pada 21 September 2016 dengan mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Barat.
Berbagai pihak pun langsung angkat bicara dan mengecam intimidasi yang dialami oleh jurnalis peliput PON. Salah satunya adalah Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.
"Untuk menyelesaikan kasus ini saya sudah berbisik kepada Kapolri. Dan beliau pun bersedia," ujar pria yang akrab disapa Cak Imam tersebut.