Kabar mengejutkan datang dari ajang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia yang berlangsung sejak 14 Agustus 2017 lalu. Dilaporkan sebannyak 16 orang atlet tuan rumah yang secara bersamaan mengalami sakit perut.
Dilansir dari Channel News Asia, dugaan sementara sakit perut yang dialami oleh 16 atlet, yang kebanyakan berasal dari cabang olahraga renang dan petanque itu akibat keracunan makanan yang mereka santap.
- Belum Juga Bertemu Indonesia, Malaysia Sudah 'Pede' ke Final
- 3 Hal yang Harus Dipelajari Indonesia Saat Lawan Malaysia
- Malaysia Curang? Atlet Silat Indonesia Tolak Medali
- Berulah, Fan Malaysia Diusir dari Pertandingan Basket vs Filipina
- Ada Aroma Kecurangan Malaysia (Lagi) di Cabor Jalan Cepat Putri SEA Games 2017
Salah satu atlet renang Malaysia, Daniel Bego bahkan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan terpaksa melewatkan perlombaan yang seharusnya ia ikuti pada Rabu (23/08/17) lalu.
Perwakilan pihak penyelenggara SEA Games 2017 (MASOC), Low Beng Choo mengatakan kasus keracunan makanan yang dialami oleh 16 atlet tersebut tengah dalam proses penyelidikan.
Menurut penuturannya, sangat sulit menjadikan pihak Hotel Renaissance, tempat mereka menginap sebagai penyebab keracunan makanan. Pasalnya, bisa jadi atlet mengonsumsi makan di luar hotel.
"Kasus ini tengah diselidiki oleh orang-orang Kementerian Kesehatan dan pihak berwajib lainnya. Kami tidak yakin penyebab keracunan makanan ini berasal dari makanan yang disediakan oleh hotel. Para atlet bisa saja mengonsumsi makanan yang berasal dari luar hotel," ungkap Low Beng.
"Sangat sulit untuk mengetahui sumber pasti penyebab keracunan makanan ini. Mereka memang sarapan di tempat yang sama, tapi di saat bersamaan seribu orang lain yang menginap di hotel tidak mengalami keracunan makanan," tutupnya.
Kabar ini sendiri kembali menjadi pukulan telak bagi Malaysia, yang sebelumnya sudah dirundung berbagai masalah terkait penyelenggaraan SEA Games 2017.
Sebelumnya, pihak penyelenggara juga sempat mendapat kritik keras dari masyarakat Indonesia, lantaran memuat bendera Indonesia terbalik di buku panduan SEA Games 2017.