Tak Lekang oleh Waktu, Ini 3 Olahraga Tradisional Indonesia

Jumat, 8 September 2017 13:20 WIB
Penulis: Frederica | Editor: Galih Prasetyo
© Negerikuindonesia.com
Olahraga lompat batu. Copyright: © Negerikuindonesia.com
Olahraga lompat batu.
Lompat Batu

Lompat Batu atau dikenal juga dengan nama Fahombo atau Hombo Batu ini merupakan kegiatan tradisional Suku Nias. Hingga saat ini, jenis olahraga satu ini bisa dikatakan sebagai santapan bagi para traveler yang berkelana ke Pulau Nias.

Menurut laporan dari Detik.com (20/10/16), tradisi lompat batu ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu dan hanya dilakukan oleh kaum pria saja.

Nias, dulunya merupakan sebuah kerajaan. Kerajaan-kerajaan pada zaman dulu ini biasanya mempunyai pagar yang terbuat dari bambu sebagai pelindung.

Kaum adam yang ingin menyandang status sebagai prajurit pun akan mengikuti sebuah tes, yang tidak lain ialah lompat batu tersebut. Mereka yang bisa melompat batu tentunya akan bisa melewati pagar-pagar tinggi yang ada di sekitar kerajaan.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, makna dari tradisi itu pun mulai bergeser. Jika tadinya lompat batu termasuk dalam sebuah ujian bagi mereka yang ingin menjadi prajurit, kini kegiatan tradisional itu dinilai sebagai lambang kedewasaan seorang laki-laki.

Artinya, kaum adam yang belum mampu melompati batu setinggi 2 meter itu dikatakan belum menjadi pria dewasa dan perkasa.

Saat melakukan kegiatan olahraga yang tercetak di lembaran uang 1.000 rupiah ini, mereka harus mengenakan busana pejuang Nias. Selain itu, bukan hal mudah bagi mereka untuk mengikuti tradisi Fahombo tersebut.

Pasalnya, para laki-laki Suku Nias harus melakukan latihan terlebih dahulu dengan melompati pagar-pagar serta mempelajari teknik mendarat yang baik. Jika tidak, mereka bisa saja mengalami kecelakaan, mulai dari cedera otot ataupun patah tulang.