Ketua INASGOC (Panitia lokal Asian Games 2018), Erick Thohir secara tegas menyatakan tidak akan menggunakan properti swasta sebagai venue Asian Games 2018 nanti. Hal itu dilakukan sebagai komitmen dan cara menghindari konflik kepentingan manajemen usai ajang empat tahunan itu.
Seperti diketahui, Erick Thohir memang memiliki lapangan basket indoor dengan fasilitas yang cukup bagus di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akan tetapi, ia enggan menggunakan atau merekomendasikan venue tersebut untuk dipakai pada ajang Asian Games tahun depan.
- Ditambah Skateboard, Ini 40 Cabor yang Dipertandingkan di Asian Games 2018
- Songsong Asian Games, Wajah Baru Istora Senayan Dipastikan Rampung Akhir Tahun
- Nasib Australia dan Selandia Baru, Ditolak Ikut Asian Games
- Panglima TNI Sebut Forki Siap untuk Asian Games 2018 dan Olimpiade 2020
- Masih Terkendala, Persiapan Squash di Asian Games 2018 Memuaskan
- Sambut Asian Games 2018, Panjat Tebing Lakukan Test Event di Bandung
"Kami tidak ingin konflik kepentingan muncul pada kemudian hari setelah penyelenggaraan Asian Games. Lapangan basket yang saya miliki juga tidak dipakai dalam Asian Games karena kami ingin menghindari persoalan setelah penyelenggaraan," ujar Erick Thohir.
Lebih lanjut, Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu mengatakan pertandingan bola basket Asian Games 2018 nantinya akan diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, sebelum pertandingan cabang olahraga bulutangkis.
Saat ini, pembangunan dan renovasi beberapa venue terus dilakukan agar secepatnya rampung, minimal bisa digunakan pada ajang test event awal tahun depan. Untuk itu, beberapa federasi olahraga internasional juga dikabarkan turut membantu secara finansial untuk memperlancar proses menuju Asian Games 2018.
"Bahkan beberapa federasi olahraga internasional juga akan menyumbangkan dana untuk penyelenggaraan," tutur ketua INASGOC (Panitia lokal Asian Games 2018), Erick Thohir.
Pada Asian Games 2018 nanti, pihak INASGOC dan Dewan Olimpiade Asia (OCA) telah memutuskan untuk menyelenggarakan 40 cabang olahraga di mana akan ada 462 nomor pertandingan yang dilakukan di Jakarta dan Palembang.