Nama Jenderal Ahmad Yani begitu dekat diingatan masyarakat Indonesia sebagai salah satu Pahlawan Revolusi. Dari keras dan terjalnya perjuangan sang jenderal, ternyata banyak sisi humanis yang jarang diketahui di balik seragam militernya, salah satunya adalah soal hobi berolahraga.
Jenderal Ahmad Yani jadi korban kekejaman pasukan Tjakrabirawa yang datang ke rumah dan memberondong sang jenderal dengan gelontoran peluru dari senjata dalam tragedi yang disebut G30 S PKI. Jauh sebelum wafat, sang jenderal memang dikenal sebagai sosok yang dekat dengan keluarga.
Meski kesehariannya disibukkan dengan dunia militer, namun Jenderal Ahmad Yani tetap tak lupa menjalankan kodratnya sebagai seorang manusia yang memiliki istri dan anak-anak. Di luar urusan militer, Jenderal Ahmad Yani juga menjalankan aktivitas sehari-hari seperti orang lain termasuk olahraga.
Dikutip dari Okezone 19 Juni 2015, Jenderal Ahmad Yani ternyata memang sosok bapak yang suka mengajak keluarga berlibur. Dua tempat favorit sang jenderal adalah puncak dan pantai sebagai tujuan berlibur bersama sang istri, Yayuk Ruliah Sutodiwiryo, beserta delapan anaknya.
Jenderal kelahiran 19 Juni 1922 itu ternyata pandai berenang terutama jika keluarganya diboyong untuk berlibur ke pantai. Hal itu seperti diungkapkan langsung oleh putri ketiga beliau, Amelia A Yani.
“Setiap hari minggu kita juga diajak, kalau enggak ke laut ya ke Puncak. Kalau ke pantai, bapak biasanya bisa berenang sampai ke tengah-tengah. Bapak memang pandai berenang,” ujar Amelia A Yani.
Menariknya, renang bukan hanya satu-satunya olahraga yang beliau jajal. Jenderal Ahmad Yani ternyata juga andal dan kerap menjalani cabang olahraga lain seperti tenis, golf, ping pong, hingga main layangan.
“Bapak senang main golf, berenang, main tenis. Kadang main ping pong, tanding layangan pasti kalah semua itu tetangga. Sejak kecil memang tidak ada yang menonjol dari bapak, kecuali ya di bidang olahraga itu,” sambung Amelia.
Aktivitas olahraga yang dijalani Jenderal Ahmad Yani itulah yang membuat fisiknya selalu terlihat begitu bugar. Bahkan postur tubuh yang tinggi menjulang, gagah, serta paras yang tampan, berhasil membuat sang jenderal begitu banyak diidolai para perempuan.
“Yang kami tahu yang senang sama bapak itu banyak perempuan. Kan bapak ganteng, pangkatnya jenderal lagi. Makanya, banyak yang tergila-gila sama Bapak. Sampai ada perempuan nulis surat. Kita sendiri yang terima suratnya, isinya mencurahkan cinta,” beber Amelia.
Masih seputar aktivitas olahraga yang dijalani, ternyata Jenderal Ahmad Yani memiliki kedekatan dengan olahraga golf. Bahkan nama sang jenderal diabadikan sebagai nama salah satu lapangan golf pertama di Jawa Timur yakni Yani Golf Club (YGC) Surabaya.
Seperti dikutip dari Jawa Pos 05 Januari 2017, lapangan golf tersebut merupakan tempat legendaris para pencinta golf Kota Pahlawan. Lapangan golf yang berdiri pada 1898 itu juga menjadi salah satu cagar budaya.
Pada Oktober 1965 tempat tersebut berganti nama menjadi Lapangan Golf Ahmad Yani. Menurut penjelasan Marketing Yani Golf Club Risna Candra, nama itu diabadikan untuk mengenang Jenderal Ahmad Yani.
“Zaman itu banyak para pejabat, kaum militer, dan pengusaha yang berjaya pada masanya bermain golf di sini. Termasuk Jenderal Ahmad Yani,’’ jelasnya.
Bahkan kedekatan sang jenderal dengan golf ikut mengiringi cerita kelamnya jelang terjadi tragedi berdarah di kediamanya. Jenderal Ahmad Yani yang kerap bermain golf di Rawamangun, pada 30 September 1965 memutuskan untuk menyimpan peralatan golfnya. Ia meminta sopirnya untuk menyimpan alat-alat olahraganya itu.
"Dia bilang ke sopirnya, 'tolong itu disimpan, sudah tidak dipakai lagi'. Pas sehari sebelum kejadian itu," kata putri ke-4 Ahmad Yani, Elina Lilik Yani.
Siapa yang menyangka, kecintaannya terhadap golf ternyata turut serta mengiringi kepergian sang jenderal untuk selama-lamanya.