Kabar duka kembali menyelimuti dunia politik Tanah Air. Kamis (14/12/17) pagi, Andi Mappetahang (AM) Fatwa menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan.
Almarhum merupakan salah satu sosok politisi senior yang dikenal gigih selama ini. AM Fatwa terakhir tercatat sebagai wakil ketua MPP PAN (2005-sekarang) dan Ketua Badan Kehormatan DPD RI (2012-2014).
Sebelumnya, pria kelahiran Bone ini sempat mengisi jabatan Wakil ketua DPR RI (1999-2004), Wakil Ketua MPR RI (2004-2009), Anggota DPD RI/MPR RI (2009-2014). Meninggal di usia 78 tahun, AM Fatwa sempat dianugerahi Bintang Mahaputera Adiprada pada tahun 2008.
Di balik catatan panjang curriculum vitae-nya sebagai seorang politisi, almarhum juga sempat terberkas dalam dunia olahrga Tanah Air. Selain itu, AM Fatwa juga dikenal sebagai pribadi yang sehat dan rutin berolahraga semasa hidupnya.
Pagar di Tengah Kisruh Dugaan Korupsi Lahan Stadion Persija
Terpilihnya Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, kembali menebar angin segar bagi para pendukung Persija Jakarta. Keduanya memang sempat menjanjikan pembangunan stadion khusus untuk Persija Jakarta di masa kepemimpinannya, kala menjalani masa kampanye Pilgub DKI Jakarta lalu.
Usai terpilih, Anies-Sandi langsung mengungkap rencana besar untuk membangun stadion yang dijanjikan pada lahan Taman Bersih Manusiawi dan Wibawa (BMW). Bahkan, Sandiaga sempat menyebut bahwa proyek pembangunannya bakal segera dilaksanakan dalam waktu dekat.
Menariknya, nama AM Fatwa sempat mencuat jika kita mengulas ulang soal kisruh lahan yang bakal disulap menjadi kandang Macan Kemayoran tersebut. Almarhum sempat berupaya untuk membongkar dugaan korupsi yang terjadi di proses alih kepemilikan lahan yang berlokasi di kawasan Sunter, Jakarta Utara tersebut.
Almarhum sempat melaporkan indikasi korupsi pada proyek ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di tahun 2012. Bersama Prijanto yang merupakan mantan Wagun DKI Jakarta di masa kepemimpinan Fauzi Bowo, almarhum menyebut bahwa ada kejanggalan pada penggantian kewajiban fasilitas umum dan sosial (fasum dan fasos) pengembang PT Agung Podomoro Land pada tahun 2007.
Kedatangan keduanya terkait soal nama AM Fatwa yang tercatut sebagai salah satu pemilik lahan tersebut. Untuk itu keduanya berupaya untuk mendiskusikan lebih lanjut dugaan ini kepada Lembaga Anti-rasuah Indonesia ini.
"Jadi minggu lalu itu kan ada tulisan di Majalah Tempo tanah BMW milik siapa? Kalau nggak salah dan juga ada nama Pak AM Fatwa disitu. Karena pemberitaan Tempo itulah pagi hari ini kita ingin berdiskusi dengan pimpinan KPK, bagaimana menyelesaikan tanah BMW," kata Prijanto seperti dikutip dari RMOL.
Belakangan, proyek pembangunan Stadion BMW ini akan segera terealisasi. Bahkan, Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp18.9 miliar untuk proyek ini.
Pribadi Sehat dan Rutin Berolahraga
Semasa mengabdi untuk negeri, AM Fatwa sempat keluar-masuk penjara karena aktivitasnya di dunia politik. Almarhum merasakan betul bagaimana represivitas pemerintah di era Orde Lama dan Orde Baru yang kerap membawanya menjadi pesakitan di Lembaga Pemasyarakatan.
AM Fatwa juga sempat menjadi inisiator Petisi 50 yang berisikan sejumlah politisi senior seperti Ali Sadikin, SK Trimurti, dan Abdul Haris Nasution di era Orde Baru. Anggota dari Petisi 50 ini berupaya menolak azas tunggal Pancasila yang digunakan Soeharto saat masih memimpin Indonesia.
AM Fatwa juga sempat terseret dalam sebuah tragedi kemanusiaan pada kasus Tanjung Priok yang terjadi pada tahun 1984. Kala itu, dirinya sempat merasakan bentakan hingga diinjak-injak dengan sepatu lars aparat, sebelum dijebloskan dalam sel.
Namun, di luar aktivitas tajamnya sebagai seorang politikus, AM Fatwa juga dikenal sebagai sosok yang cukup menjaga pola hidupnya. Almarhum tetap berusaha menjaga haya hidup sehat untuk menopang keganasannya di kancah politik Tanah Air.
"Rahasianya sederhana, yaitu olahraga teratur dan menjaga pola makan," ujar AM Fatwa seperti dikutip dari Teropong Senayan, 2 tahun silam.
Almarhum semasa hidupnya doyan renang di waktu senggangnya. Selain itu, jalan santai juga menjadi kegiatan rutinnya selama ini.
"Secara keseluruhan kesehatan saya baik, karena memang saya berusaha menerapkan pola hidup sehat," ucapnya kala itu.
Ayah dari Dian Islamiati ini juga menguk kerap berenang selama 3-4 kali seminggu. Sementara untuk aktivitas yang bisa dilakukannya dengan berjalan kaki, akan dipilihnya sebisa mungkin.
Kini, pengabdian AM Fatwa untuk Indonesia purna sudah. Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata akan menjadi persemayaman terakhirnya usai mengabdi untuk bangsa.
Selamat jalan, AM Fatwa!