Para pelatih ASEAN Paragames 2017 mengeluhkan minimnya bonus yang diterima mereka dari pemerintah. Bonus yang diberikan kepada pelatih jumlahnya menurun dibandingkan dengan gelaran-gelaran sebelumnya.
Koordinator Pelatih, Waluyo, mengatakan dalam ASEAN Paragames Malaysia tahun 2017 lalu, Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan mengumpulkan 117 emas. Namun rupanya prestasi yang menggembirakan iti tidak diimbangi dengan bonus maksimal yamg diberikan oleh pemerintah.
- Ratu Wushu Asia Tenggara Berencana Pensiun Usai Asian Games 2018
- Menpora Tinjau Pelatnas Wushu Sambil Dialog dengan Para Atlet
- Pemerintah Jamin Aman dari Penyakit Difteri Jelang Asian Games
- Wakapolri Siap Bawa Indonesia Raih Prestasi di Asian Games 2018
- Hanya Atlet Elite, Menpora Minta Dana Pelatnas Jangan Diributkan
Menurutnya bonus yang didapatkan oleh tim pelatih dari semua Cabang Olahraga (Cabor) hanya 1/6 dibandingkan pada saat ASEAN Paragames 2015 di Singapura. Pada saat itu acuan sudah jelas nilai bonus untuk medali emas Rp60 juta, medali perak Rp45 juta dan Perunggu Rp25 juta. Kemudian jumlah itu dikalikan dengan medali yang didapatkan.
Akan tetapi dua tahun berlalu, bonus yang didapat rumusnya berbeda dan lebih kecil dari yang didapat sebelumnya. Sehingga keseluruhan bonus dari pemerintah tidak bisa dibagikan secara merata kepada para tim pelatih dari semua cabag olahraga.
"Kita mengira bonusnya lebih besar atau minimal sama dengan saat event di Singapura, namum kenyataan justru berbeda dan ini lebih kecil," ucapnya kepada wartawan, Rabu (10/01/18) siang.
Ia berharap, pemerintah mau memikirkan ulang tarkait bonus para pelatih. Menurutnya prestasi yang didapat oleh atlet juga bagian dari peran serta sang pelatih. Sehingga saat atlet mendapatkan bonus yang maksimal maka tim pelatih juga.
Ia berharap bonus yang diberikan kepada tim Pelatih minimal sama dengan bonus ketoka Asean Paragames Singapura. Meskipun sebenarnya jika dihitung jumlah medali yang didapat lebih banyak.