INDOSPORT.COM – Dua tahun sebelum berlangsungnya Olimpiade Tokyo 2020, Jepang dilanda gelombang panas. Hal ini membuat Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk berpikir kembali apakah turnamen itu perlu dijadwal ulang demi keselamatan semua peserta.
Dikutip dari CNN, Jepang telah mengalami kenaikan suhu sebesar 11 derajat lebih panas daripada suhu rata-rata. Sejak awal Juli, 11 orang dikabarkan meninggal akibat cuaca ekstrem tersebut.
Bahkan di salah satu kota di Jepang yakni Kumagaya, suhunya mencapai lebih dari 41 derajat celcius. Kejadian ini memang sepatutnya ditinjau ulang demi mencegah jatuhnya korban saat Olimpiade 2020 berlangsung.
Cabang olahraga marathon adalah hal yang paling menyita perhatian. Cabang olahraga ini telah mendapat penjadwalan ulang yaitu dimulai pukul 07.00 dan harus selesai pada pukul 10.00 waktu setempat.
Seorang peneliti dari Universitas Tokyo, Makoto Yokohari, telah memperingatkan bahwa Olimpiade dapat membawa petaka jika marathon dilaksanakan di hari yang terik dan sangat panas.
Penjadwalan ulang bukan hanya akan terjadi di cabang olahraga tertentu, saat ini IOC sedang melakukan pertimbangan untuk melakukan penjadwalan ulang atau tidak.
"Untuk ini, kita perlu penjadwalan ulang jika kasus seperti itu muncul, dukungan Federasi Internasional juga perlu karena mereka memiliki kalender kompetisi yang harus dipertimbangkan,” kata Presiden IOC, Thomas Bach.
Suhu akan mulai turun pada awal Agustus, sekitar 30 derajat lebih dingin daripada bulan sebelumnya. Kejadian ini membuat dunia olahraga berharap keajaiban akan tiba dua tahun ke depan.
Inilah Nominasi Pemain Sepak Bola Terbaik FIFA 2018
Terus Ikuti Berita Sepak Bola dan Olahraga lain di INDOSPORT