INDOSPORT.COM – Kampanye 30 tahun Nike yang dibintangi Colin Kaepernick ternyata menuai kontroversi. Namun, di sisi lain perusahaan perlengkapan olahraga tersebut malah mengalami omzet yang melonjak naik.
Menurut Edison Trends, penjualan perusahaan yang memiliki slogan 'Just Do It’ ini meningkat selama hari Buruh Amerika, yakni sebanyak 31 persen dari 2 hingga 4 September 2018. Sedangkan selama Hari Buruh 2017, penjualan meningkat 17 persen.
Iklan Nike menampilkan Kaepernick yang mengatakan "Percaya pada sesuatu, bahkan jika itu berarti mengorbankan segalanya" dirilis pada 3 September, dan iklan tersebut diturunkan dua hari kemudian.
"Orang-orang mengatakan mimpi anda gila, jika mereka menertawakan apa yang anda pikir bisa anda lakukan, bagus. Tetap seperti itu. Karena apa yang orang-orang gagal pahami adalah bahwa memanggil mimpi gila bukanlah penghinaan, itu adalah pujian,” ujar Kaepernick dalam video tersebut.
Dalam video itu juga turut menampilkan tokoh-tokoh olahraga inspiratif seperti Serena Williams dan LeBron James, seperti dilansir dari laman People.
Penunjukan gelandang NFL sebagai ikon iklan Nike menuai kecaman di Amerika Serikat. Itu tak lepas dari aksi sikapnya yang menolak berlutut selama lagu nasional kebangsaan Amerika Serikat dinyanyikan, saat aktif sebagai pemain American Football.
Hal ini dilakukannya sebagai bentuk protes akan ketidaksetaraan dan rasisme, serta sebagai protes kepada kasus polisi yang kerap menembak pria kulit hitam.
Kampanye ini mendapat respons dari Presiden Donald Trump. Ia mengeluarkan komentar melalui akun twitter miliknya, dan juga mengecam tindakan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut di berbagai stasiun televisi.
What was Nike thinking?
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 7 September 2018
“Apa yang dipikirkan oleh Nike?” tulis Trump.
Namun Nike tetap menilai sosok Kaepernick dalam sisi positif, mereka menyebutnya sebagai salah satu atlet yang menginspirasi.
Ikuti Terus Berita Sport dan Sepak Bola hanya di INDOSPORT