INDOSPORT.COM – Atlet speed skateboard Olimpiade asal Korea, Shim Suk-hee, menuduh mantan pelatihnya melakukan serangan mengerikan menjelang Olimpiade Musim Dingin 2018 lalu di Pyeongchang. Pernyatannya ini disampaikan kepada pengadilan dalam persidangan pelatih Cho Jae-boem.
Cho sendiri sedang menjalani hukuman penjara karena insiden penyerangan tersebut. Sementara Shim tidak bisa tampil di pengadilan dalam sidang pertama Cho karena takut menghadapi terdakwa. Namun akhirnya ia memberanikan tampil untuk mengatakan yang sebenarnya.
“Saya ditendang dan dipukul dan berpikir saya bisa mati seperti ini. Kejadia itu terjadi 20 hari sebelum Olimpiade Musim Dingin,” katanya di pengadilan dilansir laman berita olahraga English Chosun.
“Akibatnya, saya mengalami gegar otak dan pingsan saat berlaga di Olimpiade. Saya diserang oleh terdakwaa dengan tongkat hoki ketika saya di kelas empat dan jari saya patah. Serangan semakin meningkat ketika saya lanjut ke sekolah menengah pertama,” lanjutnya.
Perlu diketahui, Cho menjadi pelatih Shim sejak di kelas satu SMP. Serangan itu sendiri terungkap ketika Shim kabur dari kamp pelatihan tiga minggu sebelum Olimpiade. Awalnya, dia mengaku jatuh selama 1.500 meter putaran, dan mengalami gegar otak akibatnya.
“Terdakwa mengatakan kepada saya untuk tidak memberitahu siapa pun tentang serangan itu. Saya berharap dia menerima hukuman berat sehingga kekerasan semacam itu tidak terulang.”
Pada bulan September, pengadilan yang lebih rendah hanya menghukum Cho 10 bulan penjara.
Suk-hee memenangkan medali emas di Olimpiade Musim Dingin 2014 dalam estafet 3000 meter sebagai bagian dari tim estafet Korea Selatan, perak di 1500 meter, dan perunggu di 1000 meter.
Terus Ikuti Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM