INDOSPORT.COM - Kabar duka datang dari seorang penggemar fanatik Olimpiade asal Jepang, Naotoshi Yamada jelang pesta olahraga empat tahunan yang akan berlangsung di Tokyo 2020.
Dilansir Reuters, ia dikabarkan telah meninggal dunia di usia 92 tahun pada Sabtu (09/03/19) lalu akibat gagal jantung. Yamada memang terkenal di Jepang sebagai penggemar berat Olimpiade karena selalu menyaksikan langsung pesta olahraga itu sejak 1964.
Kakek yang berprofesi sebagai pebisnis ini tutup usia dengan satu impian yang tak tercapai, yaitu menyaksikan Olimpiade kembali digelar di Jepang tahun depan.
Tak kurang dari empat belas Olimpiade telah dilewati Yamada hingga membuatnya dikenal sebagai “Olympic Ojisan” atau “Kakek Olimpiade”. Yamada pertama kali menyaksikan langsung Olimpiade ketika Tokyo menjadi tuan rumah pesta olahraga sejagat itu pada 1964.
Selain itu, Yamada juga kerap disorot televisi Jepang sebagai suporter fanatik tim Olimpiade Jepang. Bukan hanya karena menjadi fans berat, akan tetapi ia sering mendapat liputan lantaran mengenakan pakaian unik dan menarik perhatian.
Dengan senyumnya yang khas serta mengenakan topi berwarna emas dan jaket merah sembari membawa kipas berlambang bendera Jepang, Yamada menjadi pemandangan unik pada setiap Olimpiade sejak saat itu.
Kakek yang lahir di Nanto, Toyama, Jepang tersebut ialah orang yang sukses dalam bisnis barang rumah tangga. Tak hanya itu, ia juga terlibat dalam bisnis hotel dan perumahan.
Namun di lain sisi, ia dikenal sebagai seorang yang sangat senang dengan olahraga, terutama hal-hal berbau Olimpiade.
Selain Tokyo 1964, ia juga hadir di Meksiko 1968, Munchen 1972, Montreal 1976, Moskow 1980, Los Angeles 1984, Seoul 1988, Barcelona 1992, Atlanta 1996, Sydney 2000, Athens 2004, Beijing 2008, London 2012, dan Rio de Janeiro 2016.
Sebagaimana diketahui, Yamada juga sempat menonton Olimpiade musim dingin yang berlangsung di Nagano Jepang pada 1998 dan punya keinginan untuk hadir di pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.
Mulai menyukai Olimpiade pada usia 38, Yamada pernah menjadi pusat perhatian penonton ketika melakukan "kesalahan" pada Olimpiade Meksiko 1968. Ia datang di lapangan dengan memakai kimono yang dipadukan sombrero, topi khas Meksiko dan memberi dukungan kepada seorang atlet di nomor 5000 meter.
Akan tetapi Yamada salah mengira jika pelari asal Meksiko tersebut merupakan atlet dari Jepang. Para penonton asal Meksiko pun kemudian "membalas" kesalahan Yamada itu dengan memberi dukungan kembali kepada atlet Jepang dan menunjukkan bahwa dukungan bisa mengatasi pemisah negara.
Penulis: Neneng Astrianti
Ikuti Terus Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM