In-depth

Menelisik Rencana Fatwa Haram MUI untuk Game eSport PUBG Mobile

Rabu, 20 Maret 2019 18:30 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© CGTN
China membekuk Korea Selatan di pertandingan LoL Asian Games 2018 Copyright: © CGTN
China membekuk Korea Selatan di pertandingan LoL Asian Games 2018
eSports Bukan Olahraga?

Perbedaan pendapat tentang eSports termasuk olahraga atau tidak sudah muncul di seluruh dunia. Bahkan bantahan pertama eSports bukan olahraga datang dari Presiden ESPN, John Skipper.

"Itu (eSports) bukan olahraga, itu hanya kompetisi. Catur adalah kompetisi. Saya tertarik melakukan olahraga yang nyata," ucap Skipper pada Recode.

© IN-Tech
Menembak, Salah satu cabang olahraga yang ada dalam game PUBG Copyright: IN-TechMenembak, Salah satu cabang olahraga yang ada dalam game PUBG

Bahkan bantahan lebih keras lagi muncul dari salah satu legenda Barcelona, Johan Cruyff. Lewat institut yang didirikannya, dia mengeluarkan jurnal yang menjelaskan eSports bukanlah olahraga.

"Menurut definisi kamus, olahraga dipahami sebagai aktivitas fisik, apakah itu permainan atau kompetisi. Yang membutuhkan latihan dan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi.

"Artian kedua, olahraga adalah jenis aktivitas fisik yang bertujuan untuk kesehatan dan menghibur," tulis paragraf kedua dari jurnal tersebut.

Jurnal tersebut kembali menjelaskan bahwa menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer atau ponsel di tangan memainkan video games bukan sebuah aktivitas fisik yang menyehatkan.

E-Sport Termasuk Olahraga

Namun, ternyata bukan hanya bantahan yang datang. Beberapa juga ada yang membela, seperti yang dikatakan oleh Direktur Senior League Operasi Major League Games, Adam Apicella.

"Tujuan kami sama, me-presentasikan video game sebagai olahraga, bukan membantahnya. Dengan pemain-pemain kami, fan base di seluruh dunia, saya pikir kesamaannya dengan olahraga tak terbantahkan lagi," kata Adam beberapa waktu lalu.

Ada juga pembelaan dari Co-host Fox News, Soledad O'Brien yang membela eSports. Menurutnya model bisnis, hadiah dan level kompetisi yang ketat di eSports punya kesamaan dengan olahraga fisik lainnya.

Pernyataan O'Brien pun semakin benar. Pada 2016, eSports berhasil menarik perhatian sebanyak 292 juga penonton. Keuntungan seluruh dunia jika ditotal di industri eSports juga sangat besar.

© mashable.com
esports Copyright: mashable.comesports

Pada tahun 2014, industri eSports secara global mendapatkan keuntungan sebesar 194 juta dolar AS (Rp2,7 triliun). Dan dua tahun berselang, meningkat signifikan sebanyak 463 juta dolar AS (Rp6,5 triliun).

Dengan pendapatan yang terus menanjak di industri, eSports sudah menjelma jadi 'gula' manis yang datangkan semut dari segala penjuru.

Terlepas dari pro-kontra soal rencana fatwa haram salah satu game eSports dan polemik soal eSport bagian dari olahraga atau bukan, namun dipastikan kalau kebanyakan konsumsi gula juga tak bagus bagi tubuh.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan eSports Lainnya Hanya di INDOSPORT