Pemindahan Ibu Kota Negara Pengaruhi Dunia Olahraga Indonesia?

Senin, 13 Mei 2019 14:27 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Lanjar Wiratri
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Situasi Stadion GBK jelang laga Persija vs Ceres. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Situasi Stadion GBK jelang laga Persija vs Ceres.

INDOSPORT.COM - Rencana pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta nampaknya akan direalisasikan. Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur dan Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah jadi opsi atau pilihan utama ibu kota baru menggantikan Jakarta sebagai pusat pemerintahan.

Opsi lainnya adalah Kota Palangkaraya dan Katingan di Kalimantan Tengah. Lantas, apakah pemindahan ibu kota baru nanti turut mempengaruhi perkembangan dan situasi dunia olahraga Tanah Air, mengingat Indonesia akan menggelar sejumlah event internasional seperti tuan rumah Piala Dunia basket 2023 hingga Olimpiade 2032 yang sedang diusahakan?

Menjawab hal itu, Deputi IV Kepala Staf Kpresidenan, Eko Sulistyo, kemudian angkat bicara. Menurutnya, pemindahan ibu kota tidak terlalu berdampak besar pada sektor olahraga. Jakarta dinilai tetap menjadi sentra oahraga mengingat semua fasilitas dan prasarana untuk kegiatan itu sudah cukup lengkap.

"Tadi sudah disampaikan rencana dan sebagainya dari Bapennas terkait pembangunan infrastruktur dan sebagainya," buka Eko.

"Yang dipindahkan pusat pemerintahan, sarana dan prasarana olahraga misalnya di kawasan Senayan masih tetap akan jadi pusat kegiatan olahraga, training centre dan sebagainya. Jadi untuk yang baru (ibu kota) itu lebih fokus pada eksekutif saja," imbuhnya.

Fokus pemerintah untuk pemindahan ibu kota adalah menyangkut sejumlah aspek mulai dari ketersediaan lahan, kesiapan infrastruktur dasar, risiko kebencanaan, hingga kondisi sosial masyarakat. Sedangkan untuk sarana dan prasarana olahraga masih difokuskan di Jakarta dan sejumlah daerah lain yang memiliki infrastruktur memadai seperti Palembang, Sumatera Selatan dan kota lainnya.

"Misalnya ada perhelatan event olahraga besar masih bisa dilakukan di Jakarta atau daerah lain yang punya prasarana fasilitas yang memenuhi kira-kira seperti itu," tutup Eko.

Sementara itu, Menteri Bappenas, Bambang Brodjonegoro menegaskan pemindahan atau pembangunan ibu kota negara yang baru lebih kepada memisahkan pusat bisnis dan pemerintahan. Jakarta disebut tetap akan menjadi pusat ekonomi termasuk di dalamnya bisnis dan perkembangan olahraga.

"Ibu kota baru ini ibu kota pusat pemerintahan, di mana sudah cukup banyak negara lain yang pindahkan ibu kotanya yang karakteristiknya sama dengan Jakarta. Sama dengan Brasil memisahkan Rio sebagai pusat bisnis dan pusat pemerintahan di Brasilia. Nigeria dengan Lagos bisnisnya dan Abuja adalah pemerintahan," ucapnya.

"Contoh lain, Pakistan pindahkan dari Karachi sebagai pusat bisnis dan Islamabad. Jadi yang ingin saya sampaikan yang ingin direlokasi adalah pusat pemerintahan. Jakarta tetap pusat ekonomi terbesar di Indonesia. Kalau di Amerika Serikat, Jakarta utu New York dan kota baru sebagai Washington DC," tutup Bambang.

Cerita Rizky Saat Bertemu Riyad Mahrez di Inggris

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT